Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron merayu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban yang mengancam akan memblokir dukungan lebih lanjut untuk Ukraina.
Macron menjamu Orban di Istana Elysee dengan jamuan makan malam dan membahas beberapa topik agenda KTT Uni Eropa (UE) yang akan digelar minggu depan, termasuk berbagai aspek dukungan Eropa untuk Ukraina.
Juga bantuan keuangan baru dan memulai perundingan keanggotaan UE dengan Kyiv. Makan malam tersebut menandai sambutan yang jarang dilakukan oleh seorang pemimpin besar Eropa Barat terhadap orang kuat Hongaria tersebut.
Baca juga: Keinginan Israel Hancurkan Hamas Berisiko Perang Satu Dekade
Orban telah mempertahankan hubungan lebih dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dibandingkan dengan pemimpin Uni Eropa lainnya, bahkan setelah invasi Moskow pada Februari 2022 ke Ukraina. Namun hal ini terjadi ketika kekhawatiran meningkat Orban dapat menggagalkan kesempatan untuk mengambil keputusan penting mengenai Ukraina pada KTT Uni Eropa pada 14-15 Desember.
Dalam surat yang dikirim ke Ketua UE Charles Michel, Orban menuntut penundaan keputusan penting mengenai Ukraina, termasuk bantuan keuangan tambahan dan kemungkinan memulai negosiasi keanggotaan UE.
Baca juga: Gerard Depardieu Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Komisi Eropa bulan lalu merekomendasikan agar perundingan keanggotaan dimulai dengan Ukraina dan Moldova. Hongaria juga mengusulkan bantuan keuangan sebesar 50 miliar euro (US$54 miliar) untuk Kyiv sebagai bagian dari revisi anggaran jangka panjang blok tersebut.
Namun Orban menyarankan agar masalah ini tidak dimasukkan dalam agenda KTT Brussel karena kurangnya konsensus pasti akan berujung pada kegagalan.
Mengacu pada surat sebelumnya yang mendesak dilakukannya “diskusi strategis” mengenai pendekatan UE terhadap Ukraina, Orban memperingatkan para pemimpin UE tidak akan “berada dalam posisi untuk mengambil keputusan penting kecuali ada konsensus mengenai strategi masa depan kami terhadap Ukraina”.
“Demi persatuan,” katanya, UE harus menghapus Ukraina dari agenda KTT.
Karena sebagian besar keputusan UE memerlukan suara bulat, Hongaria berpotensi memveto kedua proposal tersebut. Membuat marah sesama pemimpin Uni Eropa, Orban bertemu untuk melakukan pembicaraan bilateral tatap muka dengan Putin di Tiongkok pada bulan Oktober.
Kritikus menuduh Orban mencoba memeras Brussel untuk mendapatkan akses miliaran euro pendanaan UE. Komisi Eropa menahan hampir 22 miliar euro dari Hongaria karena kekhawatiran mengenai korupsi dan anggapan kemunduran norma-norma demokrasi.
Pada November, Brussels mengatakan mereka mungkin akan mengeluarkan dana sebesar 10 miliar euro, dan menyatakan bahwa Hongaria telah meningkatkan independensi peradilan.
Orban dengan enggan mengikuti keputusan UE sebelumnya yang mendukung Ukraina karena negara itu mempertahankan diri dari invasi besar-besaran Rusia, dan berupaya meringankan sanksi terhadap Moskow. (AFP/Z-3)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan mengejutkan terhadap rencana Prancis yang akan mengakui Negara Palestina.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved