Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan mereka masih terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Israel, setelah tim mediator sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata saat Ramadan dalam perang Gaza.
“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang memikul tanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pendudukan (Israel). Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Minggu (10/3).
Para mediator telah mendorong untuk menghentikan sementara perang yang kini memasuki bulan keenam, sebelum Ramadan dimulai. Namun, Haniyeh mengatakan Israel tidak mau memenuhi persyaratanyang diajukan.
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Dia menegaskan kembali bahwa Hamas menginginkan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari jalur Gaza, kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka, dan meningkatkan akses terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah yang terkepung di mana kelaparan mengancam.
Israel menolak penarikan seluruh pasukannya, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan agresinya untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah adanya perjanjian gencatan senjata.
Sebuah pernyataan Israel Sabtu menuduh Hamas memperkuat posisinya seperti seseorang yang tidak tertarik pada kesepakatan dan berusaha untuk mengobarkan perang di wilayah tersebut selama Ramadan.
Baca juga : Wacana Gencatan Senjata Kandas Akibat Israel Ingin Lanjutkan Pembantaian di Gaza
Haniyeh mengatakan dia telah melakukan kontak dengan mediator beberapa jam sebelum pidatonya ini tetapi tidak berhasil.
“Jika kami menerima dari saudara-saudara mediator posisi yang jelas mengenai pendudukan dengan komitmen mereka untuk menarik diri, menghentikan agresi, dan memulangkan para pengungsi, kami siap untuk menyelesaikan kesepakatan,” katanya.
Konflik Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera sekitar 250 orang, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Israel yakin 99 sandera masih hidup dan 31 orang tewas.
Israel membalas dengan agresi militer yang brutal sehingga menewaskan sedikitnya 31 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. (AFP/M-3)
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
Pemerintah Suriah menarik pasukan dari kota Druze, Sweida, setelah kesepaktan gencatan senjata yang baru.
KELOMPOK Hamas pada Rabu (9/7) menyatakan kesiapannya untuk membebaskan 10 sandera sebagai bagian dari negosiasi menuju kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengadakan pertemuan di Gedung Putih, kali ini membahas rencana pemindahan warga Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih, Washington, pada Senin (7/7).
SEJUMLAH menteri Israel dari faksi sayap kanan menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan menyusul lima tentara Israel tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas di Gaza utara.
PAUS Leo XIV kembali menyerukan penghentian segera kekerasan di Jalur Gaza.
PADA Rabu (16/7) malam, Sham Hassoun, pemuda berusia 21 tahun asal Majdal Shams, nekat menyeberangi pagar perbatasan Israel-Suriah menuju desa Hader di Suriah selatan.
Presiden Turki dan Suriah berbicara melalui sambungan telepon pada Kamis (17/7) untuk membahas situasi terkini di Suriah pascaserangan Israel terkait dengan kelompok Druze.
INDONESIA mengutuk keras serangan militer Israel terhadap Suriah yang mengakibatkan pemburukan situasi keamanan di negara tersebut.
SURIAH kembali dilanda kekerasan sektarian yang mengakibatkan puluhan korban jiwa, dan lokasi komunitas Druze di kota Suwayda menjadi pusat ketegangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved