Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan mereka masih terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Israel, setelah tim mediator sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata saat Ramadan dalam perang Gaza.
“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang memikul tanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pendudukan (Israel). Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Minggu (10/3).
Para mediator telah mendorong untuk menghentikan sementara perang yang kini memasuki bulan keenam, sebelum Ramadan dimulai. Namun, Haniyeh mengatakan Israel tidak mau memenuhi persyaratanyang diajukan.
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Dia menegaskan kembali bahwa Hamas menginginkan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari jalur Gaza, kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka, dan meningkatkan akses terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah yang terkepung di mana kelaparan mengancam.
Israel menolak penarikan seluruh pasukannya, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan agresinya untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah adanya perjanjian gencatan senjata.
Sebuah pernyataan Israel Sabtu menuduh Hamas memperkuat posisinya seperti seseorang yang tidak tertarik pada kesepakatan dan berusaha untuk mengobarkan perang di wilayah tersebut selama Ramadan.
Baca juga : Wacana Gencatan Senjata Kandas Akibat Israel Ingin Lanjutkan Pembantaian di Gaza
Haniyeh mengatakan dia telah melakukan kontak dengan mediator beberapa jam sebelum pidatonya ini tetapi tidak berhasil.
“Jika kami menerima dari saudara-saudara mediator posisi yang jelas mengenai pendudukan dengan komitmen mereka untuk menarik diri, menghentikan agresi, dan memulangkan para pengungsi, kami siap untuk menyelesaikan kesepakatan,” katanya.
Konflik Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera sekitar 250 orang, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Israel yakin 99 sandera masih hidup dan 31 orang tewas.
Israel membalas dengan agresi militer yang brutal sehingga menewaskan sedikitnya 31 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. (AFP/M-3)
Pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Senin (3/6) kembali gagal menghasilkan kemajuan signifikan.
Indonesia dan Prancis kompak menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban sipil akibat konflik berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Israel menyatakan menerima proposal gencatan senjata yang diberikan utusan Amerika Serikat Steve Witkoff.
Pejabat senior Hamas mengatakan akan menolak proposal gencatan senjata terbarudari AS.
Moskow telah mengusulkan kelanjutan perundingan langsung dengan Ukraina.
Utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff mendesak Hamas menerima kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera untuk Gaza.
Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi dalam rencana evakuasi WNI di Iran termasuk cara lewat jalur darat menuju Baku, Azerbaijan. Evakuasi tahap pertama akan dimulai hari ini,
PARA menteri luar negeri Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat (20/6).
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
TNI mengatakan pelaksanaan penjemputan WNI dari Teheran, Iran, dan Israel masih menunggu instruksi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
KELOMPOK Hizbullah di Libanon mengaku berpihak kepada Iran dalam konflik bersenjata melawan Israel.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan rudal Iran yang menghantam sebuah rumah sakit besar di wilayah selatan Israel pada Kamis (19/6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved