Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
RIBUAN demonstran Israel berkumpul di Tel Aviv, Israel, pada Sabtu (9/3), menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pemimpin garis keras Israel yang telah menginvasi Gaza lima bulan itu juga dituntut membebaskan sandera.
Dengan kaos dan spanduk yang menampilkan nama dan gambar sandera yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober, massa menuntut tindakan cepat untuk menyelamatkan sandera yang tersisa. Mereka meneriakkan 'Pemilu sekarang!' dan 'Bawa kembali para sandera sekarang!'.
Sekitar 100 sandera masih hidup di Gaza dan 31 orang diperkirakan tewas, kata Israel, yang merupakan sumber utama keputusasaan para demonstran. "Kita ini negara yang hancur,” kata seorang massa aksi, yang juga psikolog berusia 60an, Ora.
Baca juga : Menlu AS Blinken Mengatakan Masih 'Ruang untuk Kesepakatan' Terkait Sandera Gaza
Beberapa pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera, sebuah posisi yang sejauh ini ditolak oleh pemerintahan Netanyahu, dengan alasan bahwa hal itu akan menjadi kemenangan bagi Hamas.
"Gencatan senjata? ya, kami tidak punya pilihan lain," kata Israel Alva, mantan tentara yang kini menjual peralatan medis. Ia menambahkan tidak ada rencana politik setelah perang.
Mediator telah mendorong kesepakatan gencatan senjata baru sebelum bulan puasa Ramadan, yang akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga : Keluarga Sandera Serbu Parlemen Israel
Namun Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada terobosan atau mewujudkan gencatan senjata menghadapi kondisi yang sulit.
Shai Gill, seorang pilot maskapai penerbangan berusia 50 tahun yang bergabung dalam demonstrasi di Tel Aviv, mengatakan pemerintahan Netanyahu – yang sudah dilanda gelombang protes besar-besaran sebelum perang tidak dapat tetap berkuasa setelah serangan 7 Oktober.
“Mereka tidak mendapat kepercayaan dari masyarakat dan kita harus mengadakan pemilu,” kata Gill.
Baca juga : Tuntut Netanyahu Mundur Kembali Merebak di Israel
Dia menuduh pemerintah didorong oleh motivasi untuk tetap berkuasa. Netanyahu hanya mempertahankan kursi kekuasaan.
Aksi ini memiliki kemiripan dengan protes massal terhadap perombakan hukum kontroversial yang dilakukan Netanyahu sebelum perang di Gaza. Pengadilan tinggi Israel pada Januari menolak komponen utama dari perubahan tersebut, yang sebagian besar telah ditangguhkan.
Netanyahu berpendapat hal tersebut diperlukan untuk menyeimbangkan kembali kekuasaan antara hakim dan pejabat terpilih. Namun para pengkritiknya memperingatkan paket multi-cabang ini bisa membuka jalan bagi pemerintahan otoriter dan digunakan Netanyahu untuk membatalkan kemungkinan hukuman korupsi terhadapnya.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Netanyahu mendapat pukulan baru minggu ini ketika penyelidikan menemukan perdana menteri memikul tanggung jawab pribadi atas penyerbuan pada 2021 di Israel utara yang menewaskan 45 peziarah Yahudi.
Partai Likud yang mendukung Netanyahu menjawab penyelidikan tersebut bermotif politik. “Netanyahu selalu memerintah dengan cara yang sama, dengan sikap ‘Saya tidak bertanggung jawab’,” kata Gill.
Serangan terhadap Israel selatan yang memicu perang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka-angka Israel.
Kampanye pembalasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan 30.960 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. (AFP/Z-3)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, serta para pemimpin Iran, masing-masing mengklaim bahwa mereka berperan dalam terwujudnya penghentian konflik ini.
Presiden AS Donald Trump serukan penghentian psidang korupsi PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan serangan AS di Fordow sebabkan kerusakan yang sangat signifikan.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pujian mendalam kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan militer terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan rudal Iran yang menghantam sebuah rumah sakit besar di wilayah selatan Israel pada Kamis (19/6)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan terhadap Iran akan terus berlanjut hingga program nuklir dan rudal balistik Teheran benar-benar dihancurkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved