Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MILITER Israel pada Senin (19/2) menerbitkan gambar-gambar baru dan menyuarakan keprihatinan terhadap seorang ibu dan dua putranya, termasuk seorang bayi yang menjadi sandera termuda yang ditawan militan Palestina di Gaza.
Hamas mengumumkan pada November lalu, bahwa ketiganya tewas dalam pemboman Israel tetapi pemerintah Israel belum mengkonfirmasi klaim tersebut.
Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan mereka prihatin atas keselamatan Shiri Bibas, yang terlihat di kamera jalan di kota Khan Yunis di Gaza selatan dikelilingi oleh tujuh pria bersenjata.
Baca juga : 29.092 Orang Tewas Selama Genosida Israel di Gaza
"Kfir Bibas adalah sandera Israel termuda dan diculik dari tempat tidurnya di komunitas Nir Oz ketika dia baru berusia sembilan bulan sementara saudaranya, Ariel, baru berusia empat tahun," kata Hagari dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.
Jika masih hidup, Kfir Bibas akan genap berusia satu tahun pada 18 Januari.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, anggota keluarga Bibas lainnya menggambarkan gambar-gambar itu sebagai kondisi tidak tertahankan dan tidak manusiawi. Mereka menyebut penculikan anak-anak sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.
Baca juga : Israel Tegaskan akan Lanjutkan Gempuran ke Jalur Gaza Selama Bulan Ramadan
"Ariel dan Kfir adalah korban kejahatan yang mengerikan. Seluruh keluarga kami telah menjadi sandera bersama semua sandera," tambah mereka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa “para penculik bayi dan ibu” akan diadili.
Sekutu militan Hamas yang terlibat dalam penculikan itu menjawab bahwa ketiganya tetap aman dan diperlakukan dengan baik, dan ditahan selama lebih dari 20 hari tetapi terbunuh dalam serangan udara Israel.
Baca juga : Israel Jadikan Rumah Sakit Nasser Sebagai Markas Militer, Tawan Ratusan Orang
Netanyahu dan pemerintahannya bertanggung jawab dan “sengaja” menargetkan sandera, mereka menambahkan dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan terhadap tentara.
Ayah anak-anak tersebut, Yarden Bibas, yang juga ditangkap dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang dengan Israel, juga muncul dalam sebuah video.
Nir Oz di Israel selatan adalah lokasi terjadinya beberapa serangan paling berdarah pada 7 Oktober, yang menyebabkan kematian 1.160 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
Baca juga : Israel Batasi Akses ke Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan, Hamas Serukan Perlawanan
Israel berjanji untuk "menghancurkan" Hamas sebagai tanggapannya dan telah melakukan pemboman tanpa henti dan invasi darat yang telah menewaskan lebih dari 29.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Lebih dari 250 orang disandera, termasuk lebih dari 75 orang dari Nir Oz. Menurut Israel, 130 sandera masih berada di Gaza tetapi 30 orang diperkirakan tewas.
Gambar yang difilmkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memperlihatkan Shiri Bibas yang ketakutan dengan kedua anaknya di pelukannya telah menjadi gambaran yang menentukan dari krisis penyanderaan bagi warga Israel. (Z-8)
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved