Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TENTARA Israel menjadikan Kompleks Medis Nasser, Gaza, Palestina, sebagai barak militer dan membahayakan nyawa pasien dan tim medis. Kementerian Kesehatan di Gaza mengkhawatirkan kondisi ratusan orang yang terjebak di dalamnya.
Sedikitnya 25 staf medis dan 136 pasien berada di Kompleks Medis Nasser.
"Rumah sakit tidak mempunyai listrik, air, makanan, oksigen, dan kemampuan pengobatan untuk kasus-kasus sulit," kata Kemenkes di Gaza yang dikuasai Hamas, Senin (19/2).
Baca juga : Israel Hancurkan Rumah Sakit Terakhir di Gaza
Menurut Kemenkes, saat ini ada upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mengevakuasi pasien yang tersisa ke rumah sakit lain untuk menerima perawatan.
"Israel masih keras kepala untuk tidak biarkan bantuan medis dan kemanusiaan ke Kompleks Medis Nasser," kata Kemenkes di Gaza.
Akibat penyerbuan tentara Israel ke Nasser, rumah sakit terbesar kedua di jalur Gaza itu akhirnya berhenti beroperasi.
Baca juga : Kementerian Kesehatan Hamas Sebut Tank Israel Tembaki Rumah Sakit Gaza
Bahkan, koresponden Aljazeera mengatakan, Israel telah menangkap dokter Nahed Abu Taima, direktur Rumah Sakit Bedah di Kompleks Nasser di Khan Yunis.
Penyerbuan Israel ke berbagai rumah sakit di Jalur Gaza, dan kini menargetkan Kompleks Medis Nasser, dilakukan dengan dalih bahwa RS tersebut telah menjadi markas Hamas. Hal itu seperti mereka lakukan di RS Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, dan RS As-Syifa di Kota Gaza.
Sebelumnya, Bulan Sabit Merah telah menegaskan bahwa 12 orang yang ditangkap tentara Israel dari kalangan tim Medis di RS Nasser benar-benar tenaga medis. Bukan anggota Hamas.
Baca juga : Makin Kejam Israel, Makin Kuat Hamas Melawan
Di RS Nasser, Israel mengaku telah menangkap ratusan teroris, beberapa di antaranya menyamar sebagai staf medis dan menemukan obat-obatan dengan nama dan foto korban penculikan di tubuh mereka.
Dikatakan, para pejuang formasi komando, armada 13 pasukan Shin Bet dan pasukan khusus lainnya yang beroperasi di bawah divisi 98 beroperasi akhir pekan lalu di area rumah sakit Nasser.
"Di antara para tahanan, terdapat teroris yang ikut serta dalam pembantaian tanggal 7 Oktober, yang mempunyai hubungan dengan para korban penculikan dan merupakan agen penting dalam organisasi teroris Hamas," kata Israel Defence Force (IDF).
Baca juga : Israel Tembakkan Bom Asap di RS Nasser Gaza, Bulan Sabit Merah Palestina Kirim SOS
Klaim juru bicara tentara penjajah teroris, bahwa Hamas menggunakan Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit Al-Amal di Khan Yunis, untuk tujuan militer, dibantah oleh Hamas.
"Klaim Israel bahwa tentara fasis menangkap anggota perlawanan di sana, adalah sebuah mata rantai baru. dalam serangkaian kebohongan yang ia sebarkan untuk membenarkan kejahatan perang dan pelanggaran mencolok terhadap rumah sakit dan sektor kesehatan di Jalur Gaza,"cetus Hamas dikutip dari Telegram.
Hamas mengatakan, pasukan Israel yang kalah berusaha untuk mengeliminasi RS itu dari sistem kesehatan, sebagai bagian dari kebijakan teroris pemerintahnya, yang menargetkan struktur sipil di Jalur Gaza, dan melanjutkan perang pemusnahan dan pengungsian yang dilakukan terhadap warga sipil yang tidak berdaya.
Baca juga : Setelah Khan Younis, Militer Israel Targetkan Rafah di Jalur Gaza
"Kami telah berulang kali menekankan bahwa kebijakan perlawanan Palestina adalah, dan masih, untuk menetralisir lembaga-lembaga publik, warga sipil, dan sektor kesehatan dari aktivitas militer apa pun, dan kami telah meminta lebih dari satu kali, PBB dan pihak-pihak terkait untuk melakukan hal yang sama, agar komite internasional diikutsertakan untuk memeriksa rumah sakit dan memastikan kepalsuan narasi penjajah, tanpa memenuhi permintaan kami," sergah Hamas.
Hamas menegaskan, rakyat Palestina mempunyai hak untuk membela diri, mendapatkan kembali kebebasannya, dan menentukan nasibnya sendiri. (Z-4)
Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
PRESIDEN Prabowo Subianto mempersilahkan mahasiswa dari Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina saat jamuan makan malam peresmian kampus Universitas Pertahanan (Unhan)
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
Jet tempur Israel menyerang Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza, menewaskan 28 orang dan melukai puluhan lainnya.
PEMIMPIN politik Hamas, Salah al-Bardaweel, tewas akibat serangan udara Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Pemimpin senior Hamas, Salah al-Bardaweel, dan istrinya tewas dalam serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Gaza.
SEDIKITNYA 14 warga Palestina tewas dan puluhan lain luka-luka dalam dua serangan udara Israel yang menargetkan kelompok warga Palestina.
KEMENTERIAN Pertahanan Israel meminta keluarga seorang tentara Kristen yang gugur untuk menurunkan batu nisannya karena terdapat ukiran salib di atasnya.
WARGA Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza, Palestina, terus tinggal di antara puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel. PBB memperkirakan lama waktu pembersihan dan biayanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved