Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HUJAN peluru dan bom asap terjadi di kompleks Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, Palestina saat ini, Jumat (9/2), Israel telah berhari-hari mengepung RS tersebut dan meneror dokter, perawat dan warga sipil di sana.
"Tentara pendudukan menembakkan bom asap di sekitar Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis,” sebut koresponden Aljazeera, Jumat (9/2) malam.
Dari video dan kabar yang viral di media sosial, militer Israel terus melancarkan serangkaian serangan di kota Khan Yunis dan di sekitar Kompleks Medis Al-Nasser di Jalur Gaza selatan. Seorang perawat terkena tembakan sniper tentara Israel, ketika sedang bertugas di dalam rumah sakit.
Baca juga : 373 Warga Palestina Dibunuh Israel, 48 Jam Setelah Putusan ICJ
Bukan hanya rumah sakit, Israel juga mengepung dan menargetkan sekolah-sekolah yang menampung orang-orang terlantar di dekat Rumah Sakit Nasser.
Serangan tersebut bertepatan dengan penyerbuan mereka terhadap Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Al-Amal di kota yang sama.
Pada Jumat (9/2) malam, Bulan Sabit Merah Palestina menyebarluaskan pesan darurat SOS akan nasib krunya yang terjebak di sana.
Baca juga : WHO Sebut Tuduhan Israel soal UNRWA untuk Alihkan Isu Genosida di Gaza
"Kami telah terputus kontak secara total dengan kru kami di Rumah Sakit al Amal, di Khan Younis, akibat dari pengepungan israel yang terus menerus berlanjut. Karena tindakan tersebut, kami anggap, tentara israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan kru kami disana, berikut seluruh korban luka luka di dalamnya," kata organisasi kemanusiaan tersebut, dikutip dari Telegram.
Selama pengepungan dan penyerangan Israel, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, Kompleks Medis Nasser terkena bencana kesehatan dan kemanusiaan.
Sebanyak 300 staf medis, 450 orang terluka, dan 10.000 orang terlantar di Kompleks Medis Nasser terkena kematian dan kelaparan.
Baca juga : Israel Lanjutkan Pemusnahan Warga Gaza, Kepung Rumah Sakit di Khan Younis
Mereka juga melaporkan kekurangan anestesi, perawatan intensif, dan perlengkapan bedah. Generator listrik mati dalam waktu kurang dari 48 jam karena kekurangan bahan bakar.
"Listrik padam di beberapa bagian Rumah Sakit Nasser selama beberapa jam karena kekurangan bahan bakar," sebut kementerian.
Tidak hanya itu. Pendudukan Israel menghalangi pergerakan ambulans dan menghambat kedatangan korban luka dan sakit ke Rumah Sakit Nasser
Baca juga : Kementerian Kesehatan Hamas Sebut Tank Israel Tembaki Rumah Sakit Gaza
Kompleks Medis Nasser terkena bahaya kesehatan akibat penumpukan limbah medis dan non-medis di departemen dan halaman serta penjajah yang menghalangi keluarnya limbah tersebut.
"Tangki air di Kompleks Medis Nasser rusak akibat penargetan, dan hingga saat ini kami tidak dapat memperbaikinya," ucap kementerian. (Z-4)
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved