Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LEBIH dari 373 warga Palestina dibunuh Israel dalam waktu 48 jam setelah keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, yang meminta Israel menghentikan upaya genosida di Gaza.
Demikian pernyataan lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania dalam pernyataannya Minggu (28/1) dikutip dari Telegram.
"Kami mendokumentasikan kematian lebih dari 373 warga Palestina dan melukai lebih dari 643 orang setelah keputusan Mahkamah Internasional," kata lembaga tersebut.
Baca juga : Israel Tidak Gubris Putusan Mahkamah Internasional soal Genosida di Gaza
1. Pasukan Israel melanjutkan agresi mereka terhadap Jalur Gaza pada tingkat yang sama, termasuk membunuh warga sipil, memaksa mereka mengungsi, mencegah mereka kembali ke rumah mereka, dan membatasi bantuan dalam kerangka kejahatan genosida.
2. Pasukan penjajah terus menargetkan rumah sakit yang masih beroperasi sebagian di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, dan hampir berhenti total akibat pengepungan dan penargetan.
Baca juga : Bela Israel di ICJ, Hakim Julia Sebutinde Tidak Diakui Negaranya Sendiri
3. Warga terpaksa menguburkan puluhan syuhada di halaman Rumah Sakit Nasser, dan membuat 4 kuburan massal di area Khan Yunis untuk menguburkan jenazah sehubungan dengan pengepungan dan penargetan Israel.
4. Hanya 87 truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza pada hari Jumat (26/1) dan Sabtu (27/1), kurang dari separuh jumlah truk bantuan yang masuk sebelum keputusan pengadilan pada periode yang sama.
5. Tentara penjajah terus membunuh warga Palestina saat mereka berkumpul di Jalan Shalahuddin tenggara Kota Gaza, saat mereka menunggu truk bantuan.
6. Kami memantau tentara penjajah yang mendirikan pos pemeriksaan keamanan dan menganiaya warga di Jalan Al-Rashid (Al-Bahr), sebelah barat kamp Khan Yunis, setelah menutup semua jalan kecil yang digunakan warga untuk mengungsi.
7. Pasukan penjajah terus menghancurkan seluruh kawasan pemukiman, selain menghancurkan semua bangunan di kedalaman berkisar antara 1.000-1.500 meter dari pagar perbatasan di Jalur Gaza timur, dengan tujuan untuk membangun zona penyangga yang akan memotong lebih dari 15% dari luas Jalur Gaza.
"Kami memantau kelanjutan pernyataan Israel yang mencerminkan niat untuk terus melakukan kejahatan genosida, terutama yang dilakukan oleh kepala pemerintahan pendudukan, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Keuangannya, Bezalel Smotrich," tegas Euro-Mediterania.
Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterania atau Euro-Mediterania Human Rights Monitor adalah organisasi nirlaba independen yang dipimpin oleh kaum muda yang mengadvokasi HAM semua orang di seluruh Eropa dan kawasan MENA, khususnya mereka yang hidup di bawah pendudukan, di tengah pergolakan perang atau kerusuhan politik dan/atau telah mengungsi karena penganiayaan atau konflik bersenjata.
Euro-Med Monitor didirikan pada November 2011 dan terdaftar di Swiss yang menjadi kantor pusat resminya.
Ide Euro-Med Monitor terinspirasi dari keinginan masyarakat untuk memberontak melawan tirani dan penindasan yang melanda kawasan Arab pada tahun 2011 dan terus merembes ke mana-mana.
Euro-Med Monitor berupaya mendukung gerakan-gerakan ini dengan menanamkan benih bagi mobilitas internasional dan menstimulasi organisasi hak asasi manusia dan pengambil keputusan untuk fokus pada pelanggaran hak masyarakat untuk berekspresi dan kebebasan.
Saat ini, selain kantor administratif/kebijakan kami di Jenewa (rumah bagi banyak badan PBB yang terkait dengan hak asasi manusia), Euro-Med Monitor memiliki kantor regional di Wilayah Pendudukan Palestina, selain perwakilan dan kolaborasi dengan organisasi yang melayani wilayah MENA yang tersisa. negara dan Eropa.
Euro-Med dikelola oleh staf senior yang tersebar di negara-negara tersebut dan dipandu oleh Dewan Pengawas. (Z-4)
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin (18/8) menegaskan penolakannya terhadap pernyataan resmi Israel terkait konsep Israel Raya
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved