Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AMERIKA Serikat (AS) telah menyusun resolusi gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina. Rancangan itu sudah diusulkan ke Dewan Keamanan (DK) PBB yang diharapkan dapat menggagalkan invasi darat Israel di kota Rafah.
Rancangan tersebut meminta DK PBB untuk menggarisbawahi dukungan terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin. Termasuk mendorong pembebasan semua sandera Hamas dan mencabut semua hambatan yang dilakukan Israel terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza.
AS dalam resolusi itu juga memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan serangan darat di Rafah.
Baca juga : DK PBB Gagal Hentikan Genosida di Gaza
“DK harus menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilanjutkan, dalam situasi saat ini," ungkap rancangan resolusi tersebut.
Israel mengatakan pihaknya berencana untuk menyerbu Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza mencari perlindungan. Rencana tersebut telah memicu kekhawatiran internasional bahwa tindakan tersebut akan membunuh sejumlah besar warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, yang berada di ambang kelaparan.
Aljazair, yang saat ini merupakan anggota DK Arab, telah mengajukan rancangan resolusi hampir serupa dengan inisiatif AS. Rancangan itu telah diajukan lebih dari dua minggu lalu.
Baca juga : Dukungan Gencatan Senjata di Gaza Meluap di Majelis Umum PBB
Rancangan resolusi ala Aljazair akan dibawa ke sidang untuk dilakukan pemungutan suara pada Selasa (20/2). Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield sebelumnya memberi isyarat bahwa hal itu akan diveto. Alasannya resolusi itu ala Aljazair itu dapat membahayakan negosiasi mengenai tawanan.
AS, Mesir, Israel dan Qatar telah mengadakan perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata Israel-Hamas dan pertukaran tawanan yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Editor diplomatik Al Jazeera James Bays mengatakan rancangan resolusi ala Washington menunjukkan perubahan signifikan dari yang diajukan pada awal invasi Israel di Gaza.
Baca juga : Tiongkok Kesal Resolusi PBB untuk Gaza Didukung 100 Negara Kandas karena Veto AS
“Untuk pertama kalinya, AS mengusulkan kata gencatan senjata. Hal ini penting karena Israel tidak menginginkan kata gencatan senjata dalam resolusi apa pun, dan kini ASlah yang mengusulkannya,” kata Bays.
Sejak 7 Oktober, Washington berupaya melindungi sekutunya Israel dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto resolusi Dewan Keamanan. Namun mereka juga abstain sebanyak dua kali, sehingga memungkinkan dewan untuk mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyerukan jeda kemanusiaan yang mendesak dan berkepanjangan dalam pertempuran.
“Rancangan resolusi AS sekarang memunculkan gagasan gencatan senjata tetapi tidak mengatakan harus ada gencatan senjata dalam waktu dekat. Jadi ini mungkin tidak dapat diterima oleh Rusia,” kata Bays.
Baca juga : Raja Yordania Desak Gencatan Senjata Gaza yang Berlangsung dalam Pembicaraan dengan Biden
Amerika dan Rusia merupakan anggota tetap DK yang mempunyai hak veto. Memperhatikan peringatan Washington kepada Israel mengenai peluncuran operasi di Rafah, Bays mengatakan hal itu
akan menyebabkan kerugian lebih lanjut terhadap warga sipil dan juga menyebabkan pengungsian mereka, terutama ke negara-negara tetangga, yang pada gilirannya akan berdampak serius.
“Jadi jelas ada sesuatu yang berubah di Washington dalam 24 jam terakhir. Mereka memutuskan untuk lebih keras terhadap Israel,” kata Bays.
Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
Belum jelas kapan atau apakah rancangan resolusi AS akan dilakukan melalui pemungutan suara. Setidaknya 29.092 orang telah tewas dan 69.028 luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut pihak berwenang Palestina.
Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel. (Aljazeera/Z-3)
Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata
Prancis, yang telah menyerukan gencatan senjata yang cepat selama beberapa hari, mengatakan mendukung mediasi yang dipimpin oleh Mesir.
Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata pada Kamis yang bertujuan untuk menutup 11 hari pertempuran mematikan.
Ribuan warga Palestina kembali ke rumah dan menyaksikan kehancuran. Para pejabat mengatakan rekonstruksi mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun.
Dewan menegaskan kembali pentingnya mencapai perdamaian yang komprehensif berdasarkan visi wilayah di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dengan perbatasan yang aman.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken tiba di Tel Aviv pada Selasa (25/5) beberapa hari setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir menghentikan pertempuran antara Israel dan Hamas.
Komisaris Uni Eropa untuk bantuan dan manajemen krisis Janez Lenarcic menuduh Taliban melanggar janjinya untuk mencari perdamaian yang dinegosiasikan.
Starbucks Indonesia memberikan donasi sebesar Rp5 miliar, melalui Starbucks Foundation, kepada World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang saat ini aktif di Jalur Gaza.
"Tidaklah mudah berbicara di saat seperti ini. Terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak kesedihan serta brutalitas," ungkap Salah.
Keputusan itu diambil FAF setelah sebuah rudal menghantam rumah sakit di Jalur Gaza yang disebut kelompok militan Hamas telah menewaskan ratusan orang.
Mazraoui meyakinkan klub bahwa ia menolak teror dan perang, serta menyesali jika unggahannya mengganggu sebagian orang.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Bek berusia 17 tahun, yang bermain di klub Ligue 1 Nice, juga diharuskan membayar denda sebesar 45 ribu euro (sekitar Rp764 juta) karena membagikan video berjudul 'Hari Kelam bagi Umat Yahudi'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved