Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PRESIDEN Joe Biden menandatangani perintah untuk melindungi enam ribu warga Palestina yang berada di Amerika Serikat (AS). Mereka akan diberikan izin tinggal dan bebas dari deportasi selama 18 bulan ke depan.
Kebijakan tersebut dapat menahan enam ribu orang asal Palestina dari pengusiran paksa. Dalam sebuah pernyataan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kebijakan yang diluncurkan Biden itu didasarkan pada alasan bahwa kondisi keamanan Gaza sangat berbahaya.
Sullivan mengatakan keputusan presiden AS itu akan memberikan warga Palestina tempat perlindungan sementara. "Siapa pun yang secara sukarela kembali ke wilayah Palestina akan kehilangan perlindungan ini," tambahnya.
Baca juga : Keluarga Warga AS Keturunan Palestina yang Ditahan Israel Mengecam
Setelah lebih dari empat bulan berperang, Biden menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga Palestina di Gaza. Dia juga menekankan penyaluran bantuan ke daerah kantong yang terkepung dan mendapat pemboman besar-besaran dari militer Israel.
Ia juga menghadapi kritik dari warga Arab-Amerika, Muslim dan anggota masyarakat di banyak komunitas karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dalam konflik tersebut. Sebaliknya dia terus mendukung Israel dengan dana dan senjata.
Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sangat dibutuhkan tindakan yang melindungi warga Palestina di AS.
Baca juga : Raja Yordania Desak Gencatan Senjata Gaza yang Berlangsung dalam Pembicaraan dengan Biden
“Kami melihat situasi di Gaza dan Palestina belum membaik, dan ini merupakan hal yang disambut baik, dan kami senang melihat hal ini diterapkan,” kata Ayoub.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 28.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara di Mesir pada Rabu (14/2), negosiasi yang melibatkan banyak negara dan delegasi tingkat tinggi mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza memasuki hari kedua.
Para mediator berjuang untuk mencapai kemajuan dalam menghadapi ancaman serangan Israel di Rafah, tempat terakhir yang relatif aman di wilayah Palestina.
Baca juga : Biden Minta Netanyahu Siapkan Rencana Memastikan Keselamatan Penduduk Gaza
Koordinator Operasi Bantuan PBB Martin Griffiths memperingatkan bahwa serangan dapat menyebabkan pembantaian di Gaza. Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan jumlah korban tewas di Gaza tidak dapat ditoleransi dan bersikeras serangan Israel harus dihentikan. (The Guardian/Cah/Z-7)
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
DUA pejabat Amerika Serikat (AS) di Washington mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump telah memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
PRESIDEN AS Donald Trump mendesak Iran dan Israel membuat kesepakatan. Akan tetapi Trump menyarankan mereka mungkin perlu berjuang habis-habisan terlebih dahulu.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ada kemungkinan negaranya terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.
KELOMPOK militan Syiah yang bermarkas di Irak, Kataib Hezbollah, mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut jika ikut campur perang Iran versus Israel.
Serangan Israel terhadap negaranya tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan persetujuan Amerika Serikat. Menlu Iran menyebut memiliki bukti kuat yang mengarah keterlibatanĀ AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved