Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Joe Biden Lindungi Warga Palestina di AS

Cahya Mulyana
15/2/2024 16:30
Joe Biden Lindungi Warga Palestina di AS
Presiden Joe Biden(AFP)

PRESIDEN Joe Biden menandatangani perintah untuk melindungi enam ribu warga Palestina yang berada di Amerika Serikat (AS). Mereka akan diberikan izin tinggal dan bebas dari deportasi selama 18 bulan ke depan.

Kebijakan tersebut dapat menahan enam ribu orang asal Palestina dari pengusiran paksa. Dalam sebuah pernyataan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kebijakan yang diluncurkan Biden itu didasarkan pada alasan bahwa kondisi keamanan Gaza sangat berbahaya.

Sullivan mengatakan keputusan presiden AS itu akan memberikan warga Palestina tempat perlindungan sementara. "Siapa pun yang secara sukarela kembali ke wilayah Palestina akan kehilangan perlindungan ini," tambahnya.

Baca juga : Keluarga Warga AS Keturunan Palestina yang Ditahan Israel Mengecam

Setelah lebih dari empat bulan berperang, Biden menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga Palestina di Gaza. Dia juga menekankan penyaluran bantuan ke daerah kantong yang terkepung dan mendapat pemboman besar-besaran dari militer Israel.

Ia juga menghadapi kritik dari warga Arab-Amerika, Muslim dan anggota masyarakat di banyak komunitas karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dalam konflik tersebut. Sebaliknya dia terus mendukung Israel dengan dana dan senjata.

Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sangat dibutuhkan tindakan yang melindungi warga Palestina di AS.

Baca juga : Raja Yordania Desak Gencatan Senjata Gaza yang Berlangsung dalam Pembicaraan dengan Biden

“Kami melihat situasi di Gaza dan Palestina belum membaik, dan ini merupakan hal yang disambut baik, dan kami senang melihat hal ini diterapkan,” kata Ayoub.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 28.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara di Mesir pada Rabu (14/2), negosiasi yang melibatkan banyak negara dan delegasi tingkat tinggi mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza memasuki hari kedua.

Para mediator berjuang untuk mencapai kemajuan dalam menghadapi ancaman serangan Israel di Rafah, tempat terakhir yang relatif aman di wilayah Palestina.

Baca juga : Biden Minta Netanyahu Siapkan Rencana Memastikan Keselamatan Penduduk Gaza

Koordinator Operasi Bantuan PBB Martin Griffiths memperingatkan bahwa serangan dapat menyebabkan pembantaian di Gaza. Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan jumlah korban tewas di Gaza tidak dapat ditoleransi dan bersikeras serangan Israel harus dihentikan. (The Guardian/Cah/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya