Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
AFRIKA Selatan meminta International Court of Justice (ICJ) menghentikan rencana Israel untuk memperluas serangannya di Jalur Gaza hingga ke Rafah. Pretoria sangat prihatin dengan nasib warga di Jalur Gaza yang sudah terpojok.
ICJ bulan lalu memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan sesuai kewenangannya untuk mencegah pasukannya melakukan genosida. Namun putusan sela ICJ tersebut tidak digubris bangsa imigran yang menguasai tanah Palestina tersebut.
Israel membantah semua tuduhan genosida sehubungan dengan serangannya terhadap Gaza dan meminta pengadilan untuk menolak kasus tersebut, dengan mengatakan pihaknya menghormati hukum internasional dan memiliki hak untuk membela diri melawan Hamas, kelompok yang menguasai Gaza.
Baca juga : Afrika Selatan Desak Mahkamah Internasional Bertindak Hentikan Kebiadaban Israel
Israel mengatakan pihaknya berencana memperluas serangan daratnya ke Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi. Serangan Israel menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut sejak 7 Oktober.
“Dalam permohonan yang diajukan ke pengadilan kemarin (Senin, 11/2), pemerintah Afrika Selatan mengatakan mereka sangat prihatin bahwa serangan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rafah itu dapat menyebabkan serangan skala besar lebih lanjut. pembunuhan, kerusakan dan kehancuran,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Afrika Selatan.
Menurut Pretoria rencana ini merupakan pelanggaran serius dan tidak dapat diperbaiki baik terhadap Konvensi Genosida maupun Perintah Pengadilan pada 26 Januari.
Baca juga : Israel Tidak Gubris Putusan Mahkamah Internasional soal Genosida di Gaza
Belum ada komentar langsung dari ICJ yang berbasis di Den Haag, Belanda. Dalam kasus-kasus sebelumnya, ICJ terkadang memberikan tindakan darurat tambahan ketika keadaan di lapangan berubah.
Pengadilan belum memutuskan inti kasus yang diajukan tuduhan genosida oleh Afrika Selatan. Namun ICJ mengakui hak warga Palestina di Gaza untuk dilindungi dari tindakan genosida.
Pengadilan juga memerintahkan Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk bahan bakar. Fahmida Miller dari Al Jazeera, melaporkan dari Johannesburg, mengatakan selalu ada pertanyaan apakah perintah awal ICJ akan diikuti.
Baca juga : Dendam, Israel Hentikan Penerbangan ke Afrika Selatan
“Meskipun perintah tersebut diberikan, selalu ada kekhawatiran seputar pemantauan dan penerapan dan apakah Israel akan menarik diri, dan hal ini belum kami lihat,” kata Miller.
“Afrika Selatan mengatakan Israel telah melanggar perintah yang dikeluarkan beberapa minggu lalu, dan… ingin pengadilan menerapkan tindakan tambahan,” tambahnya. “Afrika Selatan meminta deklarasi yang pada akhirnya akan melindungi kehidupan warga Palestina.”
Pada saat Afrika Selatan mengajukan permintaannya ke ICJ itu, pasukan Israel menyerang 14 rumah dan tiga masjid di Rafah, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan ratusan keluarga pengungsi mengungsi.
Baca juga : Pakar: Putusan Sela ICJ Tidak Mempan Hentikan Kebiadaban Israel dan AS di Gaza
Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 28.473 orang, lebih dari 70 di antaranya perempuan dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Sekitar 80% penduduknya terpaksa mengungsi, dan bencana kemanusiaan telah menyebabkan lebih dari seperempat penduduknya mengalami kelaparan. (Aljazeera/Z-6)
Baca juga : Hari ini, Israel Jawab Tuduhan Genosida Terhadap Gaza di ICJ
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved