Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya akan tetap mengendalikan Gaza pascaperang. Ia mengungkapkan rencana Israel untuk Gaza setelah perang dalam pernyataan kantornya.
Gallant mengungkapkan Hamas tak akan lagi mengendalikan Gaza. Sedangkan Israel bakal mempertahankan kebebasan bertindak operasionalnya.
Dia menambahkan tidak akan ada kehadiran warga sipil Israel di sana. Badan-badan Palestina akan bertanggung jawab atas daerah kantong tersebut.
Baca juga: Macron Kecam Rencana Israel Usir Warga Palestina ke Kongo
“Penduduk Gaza adalah warga Palestina, oleh karena itu badan-badan Palestina akan bertanggung jawab, dengan syarat tidak akan ada tindakan permusuhan atau ancaman terhadap Negara Israel,” kata pernyataan yang diungkap kantor Gallant.
Gallant memperjelas bahwa para pejabat Israel menginginkan entitas Palestina yang bertanggung jawab menjalankan urusan sipil di Jalur Gaza, tetapi dengan kondisi yang sangat spesifik.
Baca juga: Pasukan Hash Pro-Iran di Irak Sebut AS Bunuh Komandan Senior
“Syaratnya adalah mereka tidak akan bertindak bermusuhan terhadap Israel, dan mereka tidak akan bertindak melawan Israel dengan cara, bentuk, atau bentuk apapun,” katanya.
Israel telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi Hamas di struktur sipil Gaza pascaperang. Beberapa pejabat Israel, termasuk Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich, juga mengatakan Israel akan secara permanen menguasai Jalur Gaza dan kemungkinan memukimkan kembali warga Israel di sana.
Gallant juga mengatakan bahwa Israel akan memiliki kebebasan penuh untuk melakukan operasi militer di Gaza. “Ini adalah sesuatu yang kami lihat di Tepi Barat yang diduduki,” pungkasnya.
(Aljazeera/Z-9)
Juru Bicara Pemerintah Jerman mengatakan Israel tetap berkewajiban untuk memastikan pengiriman bantuan secara penuh.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved