Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (12/12) bahwa seorang pasien meninggal dalam konvoi darurat dalam perjalanan ke rumah sakit di Kota Jalur Gaza, Palestina, selama pemeriksaan Israel yang berulang dan lama.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada akhir pekan bahwa badan kesehatan PBB dan mitranya telah berhasil mengirimkan perlengkapan trauma dan bedah penting ke rumah sakit Al-Ahli dan memindahkan 19 pasien kritis.
Namun pada Selasa, ia memberikan rincian lebih lanjut tentang misi berisiko tinggi tersebut. Ia mengatakan di X, sebelumnya Twitter, bahwa WHO, "Sangat prihatin dengan pemeriksaan berkepanjangan dan penahanan petugas kesehatan yang membahayakan nyawa pasien yang sudah rentan."
Baca juga: Israel Perangi Hamas, PBB Sebut Gaza Neraka di Bumi
"Karena penundaan tersebut, satu pasien meninggal dalam perjalanan, mengingat parahnya luka mereka dan lambatnya akses terhadap pengobatan," katanya.
Tedros tidak menyebutkan dalam pesannya pihak yang melakukan pemeriksaan tersebut. Namun juru bicara WHO mengatakan kepada AFP bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan di pos pemeriksaan tentara Israel.
Baca juga: Penjajah Israel Bunuh Empat Warga Palestina di Tepi Barat
Komentarnya muncul ketika Israel terus melakukan pengeboman terhadap Gaza setelah mengatakan kampanyenya untuk menghancurkan Hamas telah membuat kelompok militan Palestina berada di ambang pembubaran. Para pemimpin kemanusiaan khawatir wilayah yang terkepung akan segera dilanda penyakit dan kelaparan.
Misi yang dipimpin WHO pada Sabtu membawa bantuan yang sangat dibutuhkan ke rumah sakit Al-Ahli, yang telah, "Rusak secara signifikan," dan sangat membutuhkan oksigen dan pasokan medis penting ditambah air, makanan dan bahan bakar, serta tenaga kesehatan tambahan. Tedros menggambarkannya sebagai, "Misi berisiko tinggi di sekitar penembakan aktif dan tembakan artileri."
Pada Selasa, dia mengatakan konvoi tersebut dihentikan dua kali di pos pemeriksaan Wadi Gaza dalam perjalanan ke Gaza utara dan dalam perjalanan pulang. Ia menambahkan bahwa beberapa staf Bulan Sabit Merah Palestina ditahan pada kedua kesempatan tersebut dan diinterogasi selama beberapa jam. "Saat misi memasuki Kota Gaza, truk bantuan yang membawa pasokan medis dan ambulans terkena peluru," katanya.
Tedros menekankan bahwa, "Masyarakat Gaza mempunyai hak untuk mengakses layanan kesehatan. Sistem kesehatan harus dilindungi, bahkan dalam perang." (Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved