Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (12/12) bahwa seorang pasien meninggal dalam konvoi darurat dalam perjalanan ke rumah sakit di Kota Jalur Gaza, Palestina, selama pemeriksaan Israel yang berulang dan lama.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada akhir pekan bahwa badan kesehatan PBB dan mitranya telah berhasil mengirimkan perlengkapan trauma dan bedah penting ke rumah sakit Al-Ahli dan memindahkan 19 pasien kritis.
Namun pada Selasa, ia memberikan rincian lebih lanjut tentang misi berisiko tinggi tersebut. Ia mengatakan di X, sebelumnya Twitter, bahwa WHO, "Sangat prihatin dengan pemeriksaan berkepanjangan dan penahanan petugas kesehatan yang membahayakan nyawa pasien yang sudah rentan."
Baca juga: Israel Perangi Hamas, PBB Sebut Gaza Neraka di Bumi
"Karena penundaan tersebut, satu pasien meninggal dalam perjalanan, mengingat parahnya luka mereka dan lambatnya akses terhadap pengobatan," katanya.
Tedros tidak menyebutkan dalam pesannya pihak yang melakukan pemeriksaan tersebut. Namun juru bicara WHO mengatakan kepada AFP bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan di pos pemeriksaan tentara Israel.
Baca juga: Penjajah Israel Bunuh Empat Warga Palestina di Tepi Barat
Komentarnya muncul ketika Israel terus melakukan pengeboman terhadap Gaza setelah mengatakan kampanyenya untuk menghancurkan Hamas telah membuat kelompok militan Palestina berada di ambang pembubaran. Para pemimpin kemanusiaan khawatir wilayah yang terkepung akan segera dilanda penyakit dan kelaparan.
Misi yang dipimpin WHO pada Sabtu membawa bantuan yang sangat dibutuhkan ke rumah sakit Al-Ahli, yang telah, "Rusak secara signifikan," dan sangat membutuhkan oksigen dan pasokan medis penting ditambah air, makanan dan bahan bakar, serta tenaga kesehatan tambahan. Tedros menggambarkannya sebagai, "Misi berisiko tinggi di sekitar penembakan aktif dan tembakan artileri."
Pada Selasa, dia mengatakan konvoi tersebut dihentikan dua kali di pos pemeriksaan Wadi Gaza dalam perjalanan ke Gaza utara dan dalam perjalanan pulang. Ia menambahkan bahwa beberapa staf Bulan Sabit Merah Palestina ditahan pada kedua kesempatan tersebut dan diinterogasi selama beberapa jam. "Saat misi memasuki Kota Gaza, truk bantuan yang membawa pasokan medis dan ambulans terkena peluru," katanya.
Tedros menekankan bahwa, "Masyarakat Gaza mempunyai hak untuk mengakses layanan kesehatan. Sistem kesehatan harus dilindungi, bahkan dalam perang." (Z-2)
Sejumlah pesepak bola dan atlet lainnya juga mengunggah pesan solidaritas bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur.
"Doa saya untuk mereka yang tidak dapat merayakan dengan damai hari ini," kata pemain Fenerbahce itu.
Pogba dan Diallo, keduanya beragama Islam, mengibarkan bendera itu sebagai dukungan untuk Palestina, saat Old Trafford diisi sekitar 10 ribu pendukung.
Penggemar sepak bola Israel pada Rabu (10/8) menemukan negara mereka tidak ada dalam daftar FIFA terkait negara-negara anggota menjelang kompetisi Piala Dunia.
Pihak Palestina tak keberatan dengan kehadiran Timnas sepak bola Israel di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved