Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi akan mengunjungi Rusia pada Kamis (7/12) untuk melakukan pembicaraan dengan Vladimir Putin. Ini dilakukan seiring kedua negara memperkuat hubungan ekonomi dan militer dalam menghadapi sanksi Barat.
"Saya dapat memastikannya. Akan ada perundingan Rusia-Iran pada 7 Desember," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Selasa (5/12) ketika ditanya tentang laporan media tentang kunjungan Raisi yang akan datang.
Baca juga: Iran akan Balas Kematian Dua Tentaranya di Tangan Israel
Putin mengunjungi Iran pada Juli tahun lalu dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melakukan perjalanan ke Teheran pada Oktober untuk melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan regionalnya.
Negara-negara Barat menuduh Teheran mendukung serangan Rusia di Ukraina dengan menyediakan drone dan persenjataan lain dalam jumlah besar.
Baca juga: Membela Perjuangan Palestina Prioritas Utama Iran sejak Revolusi 1979
Kantor berita resmi Iran, Irna, mengatakan Raisi akan melakukan perjalanan ke Moskow atas undangan Putin. "Isu-isu bilateral, termasuk interaksi ekonomi, serta diskusi mengenai isu-isu regional dan internasional, khususnya situasi di Gaza, akan menjadi agenda utama kunjungan satu hari tersebut," lapornya. (AFP/Z-2)
Rusia telah membuat negara-negara Barat khawtir dengan mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir.
Para pendukung Fenerbahce meneriakan nama Putin setelah Vitaly Buyalskyi mencetak gol di masa injury time yang memastikan Dynamo menang 2-1 dan menyingkirkan Fenerbahce dari Liga Champions.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperingatkan serangan di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak dapat memengaruhi 2,3 juta orang.
Otoritas wilayah Jenewa mengumumkan pembentukan zona aman di sekeliling danau tempat pertemuan antara Biden dan Putin itu akan digelar.
Putin malah memuji mantan Presiden Donald Trump sebagai individu yang luar biasa dan berbakat.
Pertemuan keduanya akan digelar di sebuah vila mewah yang menghadap ke Danau Jenewa, yang mungkin terdengar indah, tetapi pertemuan diplomatik yang melelahkan telah menanti.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved