Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyesalkan eksekusi dua orang pria berusia 17 dan 22 tahun di Iran. PBB mendesak Teheran untuk segera menghentikan penerapan hukuman mati.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa pihaknya merasa terganggu dengan eksekusi mati yang dilakukan Iran terhadap pelaku kejahatan tersebut.
"Eksekusi Hamidreza Azari, yang dituduh melakukan pembunuhan, merupakan eksekusi pertama yang dilaporkan terhadap pelaku kejahatan anak di Iran tahun ini," kata juru bicara Elizabeth Throssell dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Retno Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Dia mengingatkan Teheran akan kewajibannya di bawah konvensi internasional yang melarang hukuman mati dan pelaksanaannya untuk kejahatan yang dilakukan oleh individu di bawah usia 18 tahun.
Baca juga : WHO Peringatkan Terjadinya Peningkatan Penyakit Menular di Kamp Pengungsi di Jalur Gaza
"Kami juga prihatin dengan eksekusi mati, pada hari yang sama, terhadap Milad Zohrevand, 22 tahun, orang kedelapan yang dieksekusi mati dalam konteks protes September 2022," ucap hrossell.
"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa persidangannya tidak memenuhi persyaratan dasar untuk proses hukum yang adil di bawah hukum hak asasi manusia internasional. Ada juga laporan yang mengkhawatirkan bahwa orang tua Zohrevand ditangkap setelah eksekusi,” ujarnya.
Protes pada September 2022 dipicu oleh kematian dalam tahanan Mahsa Amini, seorang Kurdi Iran berusia 22 tahun, setelah ditangkap di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat di republik Islam tersebut.
Iran melancarkan tindakan represif untuk meredam protes yang menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya ditangkap, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Throssell mengatakan Iran adalah salah satu negara dengan angka hukuman mati tertinggi, terutama untuk pelanggaran terkait narkoba, sementara kaum minoritas secara tidak proporsional dijatuhi hukuman mati.
Dia mendesak Iran untuk segera menghentikan penerapan hukuman mati dan menetapkan moratorium penggunaannya.
Hingga saat itu, hukuman mati hanya dapat dijatuhkan untuk kejahatan yang paling serius: kejahatan yang sangat serius yang mengakibatkan kematian secara sengaja dan langsung.
"Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk berhenti menggunakan prosedur kriminal untuk menghukum para aktivis politik dan pihak-pihak lain yang menggunakan hak-hak mereka atas kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai," tambah juru bicara tersebut. (AFP/Z-8)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved