Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia akan segera dikirim ke Gaza, Palestina, akhir pekan ini. Bentuknya akan disesuaikan dengan kebutuhan warga Gaza berikut ketentuan perizinan lintas batas Mesir-Gaza.
"Bapak Presiden (Jokowi) sudah memberikan arahan bahwa bantuan kemanusiaan yang sudah kita mulai garap minggu ini dengan bapak ibu yang duduk di depan ini akan dikirim pada akhir minggu ini," kata Retno saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (1/11).
Ia mengatakan barang-barang yang akan dikirim Indonesia ke Gaza sesuai dengan permintaan atau kebutuhan masyarakat yang tengah menjadi bulan-bulanan serangan Israel sejak 7 Oktober. Itu sesuai masukan dengan perwakilan Palestina saat dirinya menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Baca juga: Sekjen PBB Kecam Bantuan untuk Warga Sipil Gaza Tidak Memadai
"Di New York pun saya melakukan komunikasi langsung dengan Menlu (Menteri Luar Negeri) Palestina untuk mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang diperlukan oleh mereka," ujarnya.
Bantuan yang akan dikirim Indonesia, kata dia, bukan hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga berasal dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu dia menyampaikan terima kasih banyak kepada para pihak yang sudah berkenan untuk bergabung dalam program kemanusiaan ini.
Baca juga: Kemenlu RI Siapkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina
"Ini menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan dengan saudara-saudara kita yang ada di Gaza. Dan detail mengenai bantuan tentunya akan diberikan pada saat pelepasan bantuan dilakukan pada akhir minggu ini," pungkasnya.
Terpisah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal mengatakan Kementerian Luar Negeri telah mengkoordinir bantuan kemanusiaan yang akan dikirim ke Gaza. Sumber bantuan dari masyarakat itu diambil dari tiga lembaga yakni Palang Merah Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Humanitarian Forum Indonesia.
Seluruh bantuan yang akan dikirim pemerintahan maupun yang berasal dari sumbangan rakyat Indonesia melalui tiga lembaga tersebut terlebih dahulu akan dipastikan sesuai dengan kebutuhan warga Gaza. Pengirimannya akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (3/11).
Bantuan kemanusiaan Indonesia tersebut, kata dia, nantinya akan didaratkan di Mesir, tepatnya bandara yang paling dekat dengan perbatasan menuju Gaza, Rafah. Setelah itu diserahterimakan kepada Bulan Sabit Merah yang mempunyai otoritas pengiriman bantuan ke Gaza yang bekerja sama dengan Palang Merah Internasional dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Menurut perwakilan PMI Niniek Kun Naryatie pihaknya akan mengirimkan bantuan ke Gaza yang kini diperlukan warga Gaza seperti genset, obat-obatan, makanan hingga kantong mayat. Deputi II Baznas . M. Imdadun Rahmat juga menggantikan pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusiaan untuk Palestina yang saat ini sudah terkumpul hampir Rp.11 miliar.
"Rp.1,7 miliar kita sudah belanjakan untuk dapat ikut dalam pengiriman kloter pertama yang akan dilakukan akhir pekan ini oleh pemerintah. Semua bantuan ini menunjukkan solidaritas bangsa Indonesia terhadap bangsa Palestina," pungkasnya. (Cah/Z-7)
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen atas insiden penembakan warga Palestina saat antre bantuan di Gaza. Israel membantah terlibat.
Inggris dan Uni Eropa memberikan tekanan internasional terhadap Israel, menyusul peningkatan operasi militer terbarunya di Jalur Gaza.
PBB menyebut belum ada bantuan yang distribusikan di Gaza, meski 93 truk sudah melintasi perbatasan.
Israel menyatakan akan "menguasai seluruh wilayah Gaza" saat serangan di wilayah tersebut makin intensif.
Pengiriman bantuan terbatas dilakukan untuk memastikan tidak terjadi krisis kelaparan yang dapat membahayakan keberhasilan operasi militer.
Setelah memblokade bantuan kemanusiaan selama 10 minggu, Israel mengumumkan akan mengizinkan sejumlah bantuan makanan masuk gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved