Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Alhamdulillah WNI Diizinkan Keluar dari Neraka

Cahya Mulyana
01/11/2023 16:38
Alhamdulillah WNI Diizinkan Keluar dari Neraka
Tangkapan layar dari AFPTV memperlihatkan warga mencari penyintas di reruntuhan kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, Selasa (31/10).(AFP/Fadi Alwhidi )

SEJUMLAH pemegang paspor asing yang terjebak wilayah yang dibombardir Israel, Gaza, mulai diizinkan meninggalkan keluar melalui Rafah ke Mesir. Keputusan itu merupakan yang pertama kalinya sejak serangan balasan Negeri Zionis itu terhadap kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas pada Sabtu (7/10).

Konvoi bantuan yang sangat dibutuhkan telah melintas antara Mesir dan Gaza namun tidak ada orang yang diizinkan untuk menyeberang. Sekitar 430 orang asing dan warga negara ganda serta sekitar 90 orang yang sakit dan terluka diperkirakan akan meninggalkan negara itu pada Rabu (1/11).

Sebelumnya, Hamas menerbitkan daftar orang-orang yang dapat meninggalkan Jalur Gaza. Secara total, setidaknya 430 orang yang masuk dalam daftar tersebut termasuk warga negara Australia, Austria, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Indonesia, Jepang, dan Yordania.

Baca juga: Empat Tewas di Tepi Barat, Warga Palestina Mogok Massal

Warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda, pegawai Komite Internasional Palang Merah dan sejumlah organisasi non-pemerintah juga akan diizinkan meninggalkan wilayah tersebut. Belakangan, saluran TV Al-Qahera al-Ihbariya melaporkan bahwa puluhan ambulans memasuki Jalur Gaza dari wilayah Mesir melalui penyeberangan Rafah untuk memindahkan kelompok pertama warga Palestina yang terluka dan sakit parah dari Gaza ke wilayah Mesir.

Qatar sebelumnya memediasi perjanjian antara Mesir, Israel dan Hamas, melalui koordinasi dengan AS, untuk memungkinkan pergerakan pemegang paspor asing dan beberapa orang yang terluka parah keluar dari Gaza yang terkepung.

Baca juga: Internet dan Telepon di Jalur Gaza kembali Mati Total

Perjanjian tersebut akan memungkinkan pergerakan pemegang paspor asing dan beberapa orang yang terluka parah melalui perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza. Meskipun tidak ada batas waktu berapa lama penyeberangan Rafah akan tetap terbuka untuk evakuasi.

Perjanjian tersebut tidak terkait dengan isu-isu lain yang sedang dinegosiasikan seperti sandera yang disandera oleh Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza, atau jeda yang dirancang untuk meringankan krisis kemanusiaan di wilayah kantong tersebut yang menderita kekurangan makanan, air, bahan bakar dan medis. kata sumber itu.

Israel mengirim pasukannya ke Gaza setelah berminggu-minggu pemboman udara sebagai pembalasan atas serangan besar Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober.

Hamas telah mengatakan kepada mediator bahwa mereka akan segera membebaskan sekitar 200 atau lebih tawanan asing yang mereka tawan selama serangan terhadap Israel, kata Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Al-Qassam, dalam sebuah video di aplikasi Telegram. Selasa. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah tawanan atau kewarganegaraan mereka. (ArabNews/Cah/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya