Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SAYAP bersenjata kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan, hingga Kamis (26/10), hampir 50 orang sandera mereka di Jalur Gaza telah tewas karena serangan bom Israel.
Menurut angka pemerintah Israel yang tidak dapat dikonfirmasi oleh AFP, setidaknya setengah dari sandera memiliki paspor asing.
“Brigade (Ezzedine) Al-Qassam memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di saluran Telegramnya.
Baca juga : Inilah Gambaran Hamas di Mata Sanderanya
AFP belum dapat memverifikasi klaim tersebut. Israel melancarkan pemboman udara dan artileri besar-besaran ke Gaza setelah Hamas melakukan serangan brutal di Israel selatan.
"Kami telah memberi tahu keluarga 224 sandera. Jumlah ini berubah berdasarkan informasi intelijen yang kami peroleh," kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan.
Baca juga : Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza
Sebelumnya, tentara Israel mengatakan 224 orang diculik oleh militan dalam serangan yang menyebabkan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas. Empat sandera telah dibebaskan dengan mediasi dari Qatar, terdiri dari dua warga Amerika Serikat dan dua warga Israel.
"Upaya memulangkan para sandera adalah prioritas utama," kata Hamas.
Pada Selasa, 24 Oktober 2023, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Salama Maarouf mengatakan, genosida Nazi-Zionis Israel di jalur Gaza telah memasuki hari ke-18. Korban tewas mencapai 5.791 orang, dimana hampir separuhnya adalah anak-anak.
"Jumlah syuhada sejak dimulainya Holocaust pendudukan Nazi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober telah mencapai 5.791 syuhada, antara lain: 2.360 anak-anak, 1.292 wanita, dan 295 orang lanjut usia. 1.550 syuhada yang hilang di bawah reruntuhan, sementara 16.297 warga terluka," kata kementerian, dikutip dari informasi Palestinian Press Agency.
Baca juga : Dokter Gaza Ungkap Bom Israel Sebabkan Luka Bakar Derajat IV, Rusak hingga ke Tulang
Dikatakan bahwa Israel mengebom Jalur Gaza dengan lebih dari 12 ribu ton bahan peledak. Hal itu setara dengan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima di Jepang, dengan rata-rata 33 ton bahan peledak dijatuhkan pada setiap kilometer persegi di Jalur Gaza sejak awal agresi.
"Satu dari setiap 100 warga menjadi syahid atau terluka akibat Holocaust Nazi yg sedang berlangsung di Jalur Gaza," sebut pernyataan itu. (Z-4)
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved