Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIRJEN Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA, Kamis (12/10) menghadiri pertemuan General Border Committee (GBC) ke-43 dengan Malaysia. Pertemuan berlangsung selama dua hari, Rabu (11/10) dan Kamis (12/10) di Jakarta.
Sidang GBC Malindo merupakan forum rutin tahunan sebagai salah satu sarana untuk memfasilitasi dialog kedua negara khususnya dalam memajukan interaksi kerja sama di wilayah perbatasan.
"Dalam agenda GBC ke-43 , Menhan Malaysia dan Menhan RI, pada prinsipnya, menyinggung peran SOSEK Malindo dalam penguatan pertahanan dan bina kewilayahan sesuai dengan tugas Bina Adwil," kata Safrizal, Kamis (12/10) di Jakarta.
Baca juga: Dampingi Wapres, Wamendagri Kawal Progres Pembangunan Kesejahteraan di Papua
Safrizal, yang juga Ketua KK SOSEK Indonesia, menyampaikan apresiasi atas capaian kerja sama SOSEK Malindo selama ini. Kerja sama KK/JKK SOSEK HLC-Malindo dan Sub Organisasi di bawahnya telah memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-Malaysia di bidang sosial-ekonomi di Kawasan Perbatasan, di antaranya fasilitasi perdagangan dan aktivitas ekonomi di kawasan perbatasan.
"Dalam pertemuan pada 10 Agustus 2023 di Malaysia, Kelompok Kerja Sosial Ekonomi (KK SOSEK) membahas solusi terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan di wilayah perbatasan kedua negara sekaligus upaya meningkatkan kerja sama sosial ekonomi kedua negara," ungkapnya.
Disebutkan, pada persidangan sebelumnya, juga telah mengevaluasi laporan kemajuan bersama forum-forum di bawah GBC, baik di bidang operasi maupun non operasi, termasuk hasil-hasil dari pertemuan kelompok kerja yang salah satunya adalah KK SOSEK Malindo.
Baca juga: Mendagri Terus Koordinasikan Langkah-Langkah Antisipasi Kenaikan Harga Beras
Sidang membahas program-program pembangunan kawasan perbatasan. Salah satunya menyepakati review Border Crossing Agreement (BCA) dan Border Trade Agreement (BTA).
"Pada GBC ke-43 juga diluncurkan buku 50 Tahun Malindo yang memuat jejak GBC antara dua negara sahabat" kata Safrizal.
Dalam pertemuan GBC ke-43 ini, delegasi Indonesia dipimpin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan delegasi Malaysia dipimpin Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Mohamad Bin Haji Hasan.
Peran Ditjen Bina Adwil Kemendagri di GBC yakni mengikuti persidangan Khas/Khusus JKK/KK SOSEK Malindo sebagai salah satu upaya dalam mempererat hubungan kedua negara dan menjaga komunikasi dalam bidang Kerja sama sosial ekonomi Indonesia-Malaysia.
Melalui Forum GBC, kedua negara dapat menentukan pembahasan kerja sama perbatasan sosial ekonomi kedua negara pascapenandatanganan Defence Cooperation Agreement, oleh karenanya penting untuk terus melihat entitas ini melalui perspektif multiapproach. (RO/Z-1)
Tragedi kematian Zara Qairina Mahathir, siswi berusia 13 tahun dari sekolah berasrama di Papar, Sabah, menarik perhatian nasional di Malaysia.
Investigasi kematian siswi SMKA Tun Datu Mustapha, Zara Qairina Mahathir, kini mengarah pada dugaan unsur kriminal dan perundungan.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung melakukan kunjungan kerja ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 11-13 Agustus 2025.
Film ini bercerita tentang kembar laki-laki Ali dan Amir yang terpaksa harus mengurus diri sendiri ketika sang ayah meninggalkan mereka
Cakra Khan baru saja menyelesaikan dua konser luar biasa di Asia Tenggara lewat rangkaian Divine Concert Cakra Khan, yang digelar di dua negara yaitu Singapura dan Malaysia.
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh mengingatkan pemerintah untuk tak mengikuti klaim Malaysia terkait Blok Ambalat. Malaysia menyebut Blok Ambalat sebagai Laut Sulawesi.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Darmawan Utomo mengapresiasi sejumlah kesepakatan penting yang dicapai Menteri Luar Negeri Republik Belarus selama kunjungannya di Indonesia.
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved