Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMIMPIN Palestina Mahmud Abbas, Kamis (21/9), mengatakan tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi dua negara. Pernyataan itu merupakan peringatan saat Arab Saudi mempertimbangkan untuk mengakui kedaulatan Israel.
"Mereka yang menyangka akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa warga Palestina merasakan hak kebangsaan mereka secara penuh adalah salah," tegas Abbas di Majelis Umum PBB.
Pemimpin Palestina berusia 87 tahun itu mengungkapkan permintaan baru kepada Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menggelar konferensi internasional untuk membentuk negara Palestina.
Baca juga: Saudi dan Israel semakin Mesra, Iran Ingatkan tentang Palestina
Amerika Serikat (AS), yang secara sejarah merupakan pendukung perdamaian antara Israel dan Palestina tampaknya telah menyerah berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mendukung pembentukan permukiman di wilayah Tepi Barat, yang dipandang sebagai langkah ilegal oleh dunia internasional.
"Konferensi di PBB tampaknya merupakan kesempatan terakhir untuk menyelamatkan solusi dua negara dan mencegah memburuknya situasi yang sudah ada yang bisa mengancam keamanan serta stabilitas di kawasan dan dunia," tegas Abbas.
Pernyataan Abbas itu dilontarkan sehari setelah Netanyahu membahas normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi dengan Presiden AS Joe Biden.
Baca juga: MBS: Normalisasi Hubungan Arab Saudi- Israel Semakin Dekat
Pemimpin de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, mengatakan proses itu sudah semakin dekat.
Israel dan AS merasa normalisasi hubungan antara negara Yahudi itu dengan Arab Saudi akan menjadi tonggak sejarah di Timur Tengah.
Namun, Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan kerajaannya menginginkan adanya kemajuan hubungan antara Israel dan Palestina sebelum membuka hubungan dengan 'Negeri Zionis' itu. (AFP/Z-1)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved