Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MILITER Amerika Serikat (AS) meluncurkan upaya untuk mencari jet stealth yang hilang setelah pilotnya melontarkan diri. Kegagalan dalam melacak pesawat ini telah menimbulkan keterkejutan dan cemoohan.
Ketika F-35 menghilang di atas South Carolina, Minggu, Joint Base Charleston (JBC) mengunggah permohonan di media sosial, meminta siapa pun yang memiliki informasi untuk bersedia melaporkan.
Situs pelacakan penerbangan menunjukkan beberapa pesawat pencari yang fokus pada daerah berhutan dan pertanian dekat Stuckey, South Carolina, sekitar 120 kilometer di utara Charleston pada Senin sore. Namun, belum ada pengumuman resmi mengenai penemuan jet yang hilang.
Baca juga: AS Cairkan Dana Iran Demi Tahanan
JBC menyatakan di media sosial, "Tim terpadu sedang melakukan pencarian dan persiapan untuk pemulihan jet" saat operasi pencarian terus berlanjut.
Jet F-35 Lightning II sangat diminati oleh sekutu AS di seluruh dunia, terutama Ukraina, karena desainnya yang khas dan fitur-fitur yang membuatnya lebih sulit dideteksi oleh radar.
Baca juga: Putra "El Chapo" dari Kartel Sinaloa Meksiko Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan AS
Pilot tersebut melontarkan diri dengan alasan yang masih belum diketahui dan terjun payung dengan aman ke salah satu lingkungan di North Charleston, sehingga jet tersebut terbang dalam keadaan zombie.
Pada 1989, pilot jet Soviet MiG-23 yang mengalami kerusakan melontarkan diri di atas Polandia. Jet tersebut terus terbang dengan mode autopilot sampai akhirnya jatuh di Kortrijk, Belgia, lebih dari 560 mil jauhnya.
Hilangnya pesawat canggih dengan biaya minimal US$80 juta ini telah memicu komentar yang tidak percaya di dunia maya.
"Bagaimana mungkin bisa kehilangan F-35? Bagaimana mungkin tidak ada perangkat pelacakan, dan mengapa kita meminta masyarakat untuk menemukan jet tersebut dan melaporkannya?" tanya Nancy Mace, seorang anggota Kongres yang mewakili daerah Charleston.
Beberapa orang memposting foto-foto yang diedit dari tanda-tanda hilang di pohon-pohon, menawarkan imbalan bagi yang menemukan jet yang hilang. Salah satu posting menampilkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berpose di depan sebuah F-35, dengan insinuasi bahwa dia telah mengambilnya.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, Zelensky terus mendorong Amerika Serikat untuk menyediakan jet-jet canggih kepada angkatan udara Ukraina guna memperkuat kemampuan militer mereka. Bahkan AS telah memulai pelatihan untuk pilot-pilot Ukraina menggunakan F-16.
Pesawat yang hilang adalah F-35B, sebuah varian yang dioperasikan Marinir dan dilengkapi dengan kemampuan lepas landas pendek dan mendarat secara vertikal. Desain kerangka udaranya, dengan dua penstabil sudut di bagian belakang, serta penggunaan bahan-bahan khusus, membuatnya lebih sulit dideteksi oleh radar konvensional.
Juru bicara JBC, Jeremy Huggins, menginformasikan kepada The Washington Post bahwa transponder jet tersebut tidak berfungsi, dan kemampuan penyamaran pesawat tersebut menambah kesulitan dalam melacaknya. Setidaknya tujuh F-35 telah terlibat dalam kecelakaan sebelumnya, akibat berbagai penyebab. (AFP/Z-3)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Kendaraan rantis yang ditumpangi Panglima TNI dan Kapolri saat melakukan tinjauan pengamanan, jelang pengambilan sumpah dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10/2019).
Seharusnya perkara itu sudah masuk ke tahap penuntutan. Namun, karena masih di tangan polisi sehingga perkara jalan terkesan jalan di tempat
Polisi sempat terkendala untuk mengakses rumah sakit tersebut lantaran tempat itu milik pemerintah Kamboja
Bus sedang dalam perjalanan ke Karachi dari pangkalan AL di Provinsi Balochistan ketika mengalami gangguan teknis dan jatuh di jalan gunung di Jalan Raya Pesisir Makran.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
Israel diminta bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terus-menerus terjadi di masjid itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved