Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan TNI atas dimulainya proses evakuasi WNI dari Sudan yang tengah bergejolak.
Hidayat menyatakan, proses evakuasi tersebut harus terus dikawal sampai tibanya para WNI di Tanah Air dengan selamat.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kemlu dan TNI seperti banyak negara yang lain telah membantu dan mengevakuasi para WNI di Sudan sesuai harapan WNI dan banyak pihak yang sampaikan juga sebelumnya," kata Hidayat dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (26/4).
Baca juga: Satgas Evakuasi WNI di Sudan Diperkirakan Tiba Jumat
"Karena kecamuk perang saudara di Sudan sampai sekarang masih berlangsung sengit. Maka penting agar proses evakuasi terus dikawal dan dibantu penuh agar berhasil sampai tibanya seluruh WNI tersebut di tanah air dengan selamat,” imbuhnya
Lanjut Hidayat, agat keseluruhan proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan selamat, dia meminta para WNI tetap kooperatif mengikuti arahan dan informasi KBRI di Khartoum.
WNI Harus Ikuti Arahan dan Informasi KBRI Khartoum
“Agar para WNI di Sudan tetap kooperatif dan mengikuti setiap arahan dan informasi dari KBRI Khartoum, demi kelancaran dan keselamatan proses evakuasi hingga sampai ke tanah air yang tentunya akan memakan banyak waktu dan tenaga, sembari kita berharap situasi di Sudan kembali membaik dan damai,” ujarnya.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Indonesia dari Sudan Kembali Dievakuasi ke Jeddah
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan peliknya konflik yang saat ini tengah berkecamuk di Sudan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi keselamatan para WNI yang tengah menjalani proses evakuasi.
Menurutnya, sampai saat ini mediasi dari sejumlah pihak ketiga untuk menghentikan konflik militer itu masih belum menunjukkan titik terang, sedangkan pertempuran dan krisis kemanusiaan semakin memburuk.
"Kalau pun belum ada tanda-tanda disepakatinya resolusi konflik, setidaknya perlu ada kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik di Sudan agar jangan menambah komplikasi permasalahan dengan membahayakan atau bahkan mencederai para WNI yang akan dievakuasi," jelas Hidayat.
Baca juga: 542 WNI Dievakuasi dari Sudan Menuju Jeddah
"Tentunya lebih utama lagi jika konflik ini segera dihentikan demi selamatnya seluruh nyawa dari pertumpahan darah dan terwujudnya perdamaian dan pemerintahan sipil di Sudan yang sebenar-benarnya sebagaimana sudah dijanjikan sendiri oleh para pihak yang berkonflik di sana,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 542 WNI telah dievakusi dari Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi. Para WNI itu dievakuasi lewat jalur laut dan diperkirakan tiba di Jeddah hari ini sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Setelah tiba di Jeddah, rombongan WNI itu akan diinapkan di beberapa hotel untuk beristirahat sebelum kembali ke Indonesia menggunakan pesawat komersial. (Rif/S-4)
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
AKSI unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump terus berlangsung di sejumlah kota besar di Amerika Serikat.
Kemenlu RI akan terus memastikan terpenuhinya hak-hak dua warga negara Indonesia yang ditangkap di Los Angeles, California, dalam operasi penggerebekan imigran.
Lima warga negara Indonesia (WNI) berusia antara 21-31 tahun diamankan kepolisian Malaysia atas dugaan penusukan terhadap rekan senegara.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
Berbeda dengan kesimpulan AS, sejumlah organisasi dunia, termasuk sebuah komite khusus PBB dan Amnesti Internasional, menyebutkan bahwa benar terjadi genosida di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved