SEORANG perempuan berusia 28 tahun melakukan penembakan di sebuah sekolah di Nashville, Amerika Serikat. Tiga siswa dan tiga staf dinyatakan tewas dalam penembakan tersebut. Sedangkan sang pelaku ditembak mati oleh Kepolisian.
Bersenjatakan dua senapan serbu dan pistol, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu memasuki sekolah dari sisi samping, sebelum melepaskan tembakan. Juru bicara kepolisian Nashville Don Aaron mengatakan pelakukan meupakan mantan siswa sekolah tersebut.
Kepolisian tiba di lokasi 15 menit setelah menerima laporan. "Kepolisian melakukan tembakan balik yang mengenai sang pelaku," ujar Aaron.
Baca juga: 16 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Ekuador
Penembakan di sekolah sangat umum terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana proliferasi senjata api telah melonjak beberapa tahun terakhir. Meskipun pelaku penembakan perempuan sangat jarang tejadi. Sampai saat ini belum diketahui motif penembakan itu.
Presiden Joe Bidan menggambarkan penembakan itu sebagai 'sakit' dan mengatakan kekerasan senjata merobek ' jiwa' bangsa. Ia mendesak kongres untuk mengesahkan aturan larangan senjata serbu yang biasa digunakan pada penembakan massal.
Baca juga: Biden Perluas Jaringan di KTT Demokrasi karena Khawatir Soal Rusia dan Tiongkok
"Ini merobek komunitas kita, merobek jiwa bangsa ini," ujar Biden.
Aaron mengatakan kepolisian masih bekerja untuk mengidentifikasi tiga siswa dan tiga staf yang tewas dalam penembakan. Selain korban tewas, Aaron memastikan tidak ada korban luka dalam peristiwa penembakan itu.
"Seluruh siswa yang tersisa dapat dikawal keluar gedung oleh pihak sekolah," ujar Kendra Loney dari departemen pemadam kebakaran Nashville.
"Tapi kami yakin bahwa mereka mendengar kekeacauan yang terjadi disekitar sini. Kami memiliki spesialis dan profesional dibidang kesehatan mental untuk membantu siswa maupun keluarga."
The Covenant School adalah lembaga swasta dengan lebih dari 200 siswa prasekolah hingga usia 12 tahun. Dengan 40-50 staf yang bekerja di sana. (AFP/Z-3)