Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEDIKITNYA 16 orang tewas setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor di Ekuador Selatan.
Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador (SNGR) mengatakan sedikitnya 16 orang tewas dan sekitar 500 orang lainnya terkena dampak gelombang lumpur dan puing-puing yang menyapu komunitas kecil Alausi, Minggu (26/3) malam.
"Kami menyaksikan tragedi yang mengerikan," kata Menteri Transportasi Ekuador Dario Herrera.
Baca juga : Otoritas Patikan Korban Tewas Akibat Tanah Longsor di Ekuador 14 Orang
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah menangani dan mengevakuasi orang-orang dari rumah-rumah,” lanjutnya.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat pada awal bulan ini di 14 provinsi yang terkena dampak cuaca ekstrem.
Sebanyak 22 orang telah tewas akibat hujan lebat sejak awal tahun ini ketika Negara Andes itu masih berjuang untuk mengatasi hujan lebat.
Baca juga : Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung 2 Desa di Tasikmalaya
SNGR mengatakan 16 orang terluka dan tujuh orang masih hilang setelah tanah longsor di Alausi, saat gambar-gambar dari media lokal menunjukkan warga sipil dan pekerja darurat mencari di antara puing-puing dengan hanya menggunakan senter sebagai pemandu.
Lasso menambahkan, dalam sebuah unggahan di Twitter, bahwa petugas pemadam kebakaran telah dikirim untuk membantu warga.
"Pemerintah sepenuhnya aktif melayani semua daerah yang terkena dampak,” tulis Lasso.
Menurut SNGR, hujan lebat telah memicu lebih dari 1.000 kejadian berbahaya seperti banjir dan tanah longsor sejak awal tahun, merusak lebih dari 6.900 rumah dan menghancurkan 72 rumah. (Aljazeera/Z-1)
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved