Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AMERIKA Serikat (AS) membuka KTT Demokrasi yang kedua dengan mata tertuju ke seluruh dunia. Pasalnya, mereka mencari sebuah front persatuan melawan otoritarianisme ketika Rusia menyerang Ukraina dan Tiongkok meluncurkan serangan diplomatik.
Presiden AS Joe Biden mulai menjabat dan berjanji memperjuangkan demokrasi. Bahkan, di tahun pertamanya, dia berhasil menggelar KTT Demokrasi perdana, yang berusaha menegaskan kembali kepemimpinan AS setelah pendahulunya Donald Trump mengikis norma-norma demokrasi.
Kali ini, sebagai jawaban atas kekhawatiran bahwa edisi pertama terlalu banyak membahas tentang AS, Biden menggaet tuan rumah dari setiap benua yakni Presiden Zambia, Kosta Rika, dan Korea Selatan, serta perdana menteri Belanda.
Baca juga : Berharap Uang, AS Kadoi Ukrainia Sanksi Kepada Rusia
Secara keseluruhan, ia telah mengundang 121 pemimpin untuk menghadiri KTT yang akan berlangsung selama tiga hari dan sebagian besar dilakukan secara virtual tersebut.
KTT Demokrasi itu diadakan ketika ancaman terhadap demokrasi berevolusi dari apa yang dilihat sebagai masalah penting.
"Meskipun merupakan ancaman yang bergerak lambat, menjadi ancaman yang sekarang menjadi penting dan sangat mendesak," kata Marti Flacks, Direktur Prakarsa Hak Asasi Manusia di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Sesi ini akan menghadirkan perwakilan masyarakat sipil untuk berdiskusi tentang berbagai tantangan terhadap demokrasi termasuk teknologi pengawasan, yang dilihat AS sebagai ancaman yang terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat di Tiongkok.
"Dengan tidak adanya tindakan kongres yang tertunda di ruang tersebut, penting bagi pemerintah untuk terlibat secara bilateral dengan negara-negara lain dan juga dengan perusahaan-perusahaan dalam tindakan sukarela yang dapat diambil untuk sementara waktu," kata Flacks. (AFP/Z-1)
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved