Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Pendidikan Afghanistan di bawah kelompok Taliban mengizinkan sekolah dasar (SD) menerima anak perempuan. Keputusan ini untuk anak usia sekolah kelas 1 hingga 6 SD.
Langkah terbaru ini dilakukan beberapa minggu setelah Taliban membatasi pendidikan untuk perempuan. Termasuk hak kaum hawa dalam mengenyam bangku perkuliahan.
Larangan tersebut menuai kecaman dari komunitas internasional dan negara-negara mayoritas Muslim. Taliban menjanjikan pemerintahan yang moderat tapi dalam kenyataannya sangat otoriter.
Mereka melarang perempuan mengenyam pendidikan, bekerja dan berpakaian tertutup. Kaum hawa juga dilarang pergi ke taman dan pusat kebugaran tanpa saudara laki-laki.
Human Rights Watch (HRW) menyebut berbagai pembatasan ini sebagai keputusan memalukan. Itu memperjelas kurangnya rasa hormat Taliban terhadap hak-hak dasar warga Afghanistan.
Jajaran pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat (AS), menegaskan Taliban perlu melakukan perubahan kebijakan tentang pendidikan perempuan. Syarat itu untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional.
Para menteri luar negeri dari kelompok G7 - Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa - mendesak Taliban untuk mencabut larangan terhadap perempuan. Mereka memperingatkan penganiayaan terhadap gender dapat menjadi sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca juga: Turki Kecam Taliban Soal Larangan Pendidikan untuk Perempuan
Turki, Qatar dan Pakistan, tiga negara mayoritas Muslim, menyatakan kekecewaan mereka atas larangan perempuan untuk berkuliah. Ketiganya mendesak Taliban untuk menarik atau mempertimbangkan kembali larangan tersebut.
Qatar meminta pemerintah sementara Afghanistan untuk meninjau kembali larangan, sejalan dengan ajaran Islam tentang pendidikan perempuan.
Namun, Menteri Pendidikan Tinggi di pemerintahan Taliban, Nida Mohammad Nadim, membela larangan pendidikan terhadap perempuan. Ia mengatakan larangan itu diterapkan demi mencegah pencampuran gender di universitas.
Selain itu, Nadim juga meyakini beberapa mata kuliah yang diajarkan melanggar prinsip-prinsip Islam. Nadim mengatakan negara-negara asing harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan.(India Today/OL-5)
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
REVISI Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tampaknya kembali akan menjadi panggung teknokratis: membahas angka-angka, tanpa wajah para pelakunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved