PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu mengecam teror Rusia setelah penembakan pada Malam Natal menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas dan 17 lainnya cedera di kota Kherson, yang direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan November lalu.
Meskipun Rusia mundur dari kota pelabuhan selatan, Kherson tetap berada dalam jangkauan persenjataan Moskow dan berada di bawah ancaman konstan.
"Kherson. Di pagi hari, pada hari Sabtu, menjelang Natal, di bagian tengah kota," kata Zelensky di Telegram, menerbitkan gambar serangan itu dan menyebutnya "membunuh demi intimidasi dan kesenangan."
"Ini adalah kehidupan nyata Ukraina... Dunia harus melihat dan memahami kejahatan mutlak apa yang kita lawan," tegas Zelensky.
Pada hari yang menandai 10 bulan sejak dimulainya perang di Ukraina, serangkaian penembakan menghujani pasar yang sibuk, tempat kebakaran terjadi.
Baca juga: Kota di Tiongkok Laporkan Setengah Juta Kasus Covid Sehari
Wartawan AFP di tempat kejadian melihat beberapa mayat tergeletak di tanah di jalan, termasuk seorang pria tewas di dalam mobilnya.
Pria lain, yang mobilnya diledakkan, mengalami luka parah di kepala.
"Setidaknya delapan warga sipil tewas dan 17 lainnya luka-luka," kata kantor kejaksaan wilayah Kherson di media sosial.
"Beberapa orang dirawat di rumah sakit dengan luka serius," tambahnya.
Mobil juga terbakar di daerah pemukiman kota setelah penembakan, kata layanan darurat.
"Api dipadamkan setelah 40 menit tetapi jumlah korban tewas dan cedera masih ditetapkan," kata mereka di Telegram. (afp/OL-4)