Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan bahwa 82 ribu tentara cadangan telah dikirim ke Ukraina. Adapun sisanya, yakni 218 ribu tentara sedang dalam pelatihan.
“Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300 ribu orang telah selesai. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan," ujar Shoigu seusai menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Iran Kecam Penyelidikan Ekspor Pesawat Nirawak ke Rusia
Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan kekuatan, setelah delapan bulan pertempuran keras dengan mengandalkan pertahanan. Namun, terlepas dari analisis kritis, terdapat sejumlah tanda Rusia bisa memperlambat kemajuan Ukraina.
Gubernur Ukraina di wilayah Luhansk timur, Serhiy Haidai, menyebut kemajuan pasukan Ukraina belum sesuai harapan. Pasalnya, Rusia telah berhasil memulihkan kelemahan.
Baca juga: Dunia Cemaskan Ukraina Gunakan Bom Kotor
Staf Umum Ukraina mengatakan 1.000 orang wajib militer Rusia telah dikirim melintasi Sungai Dnipro yang melintasi Kherson. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov memperingatkan bahwa hujan musim gugur memperlambat serangan ke Ukraina.
Pakar militer Barat sudah lama memperkirakan adanya perlambatan dalam tempo pertempuran pada November. Mengingat, hujan lebat menyumbat tanah dan membuat kendaraan lapis baja semakin sulit beroperasi.(Guardian/OL-11)
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Di negara manapun instalasi militer jauh dari lingkungan sipil dan mesti steril.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved