Biden Minta Putin Bebaskan Dua Warga AS

Cahya Mulyana
17/9/2022 15:27
Biden Minta Putin Bebaskan Dua Warga AS
Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menyampaikan pidato.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima keluarga pebasket Brittney Griner dan Paul Whelan. Kedua keluarga dari pebasket tersebut meminta Biden untuk membebaskan Griner dan Whelan dari penjara Rusia.

Adapun pertemuan itu digelar terpisah. Biden menerima saudara perempuan Whelan, yakni Elizabeth Whelan, lalu istri Griner, yakni Cherelle Griner.

Gedung Putih pun mengeluarkan pernyataan yang menyebut Biden menghargai kegelisahan dari kedua keluarga. Namun, tidak merinci strategi yang akan dilakukan Biden, untuk membebaskan dua orang tersebut dari penjara Rusia.

Baca juga: Putin Ingin Perang di Ukraina Dihentikan Sesegera Mungkin

Sebelumnya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa diskusi masih berlangsung dengan Rusia. "Presiden (Biden) tidak akan menyerah. Dia yakin bahwa ini akan tetap menjadi yang terdepan di pikirannya," jelasnya.

Pada Agustus lalu, Moskow siap untuk membahas pertukaran tahanan untuk Griner. Kabar itu memicu harapan akan resolusi yang cepat. Kirby menekankan bahwa pemerintahan Biden telah membuat apa yang disebutnya proposal serius.

"Tetapi, mereka (Rusia) tidak menanggapi tawaran kami. Dua orang ini seharusnya sudah ada di rumah," kata Kirby.

Baca juga: Syarat Kesepakatan Nuklir, Iran Desak AS Cabut Sanksi

Griner ditangkap di bandara wilayah Moskow pada Februari, tak lama sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Dia ditangkap karena membawa minyak ganja. Pemain basket berusia 31 tahun itu pergi ke Rusia setelah bergabung dengan Yekaterinburg.

Sementara itu, mantan anggota marinir AS, Whelan, ditangkap pada Desember 2018 dan dituduh oleh lembaga keamanan Rusia sebagai mata-mata. Whelan ditahan saat mengunjungi Moskow untuk menghadiri pernikahan dan mengambil USB drive dari seorang kenalannya. 

Dia tidak melihat isi dari drive tersebut, namun pengacaranya mengatakan bahwa itu berisi rahasia Rusia. Mantan pejabat keamanan di sebuah perusahaan tersebut dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. (AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya