Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi menuntut pencabutan sanksi Amerika Serikat (AS) sebagai syarat mencapai kesepakatan nuklir. Pihaknya juga meminta AS untuk memberikan jaminan, yang memastikan penghapusan sanksi terseut.
“Pencabutan sanksi harus dibarengi dengan penyelesaian safeguard. Ada beberapa tuduhan politik dan tidak berdasar terhadap Republik Islam Iran ketika datang untuk menjaga masalah,” kata Raisi.
Menurutnya, AS dan Iran akan dengan mudah menyepakati perjanjian nuklir, jika tanpa ada sanksi. “Jadi, kita harus menyelesaikan masalah pengamanan ini. Jika kami memiliki jaminan yang dapat dipercaya dan penghapusan sanksi permanen, ada solusi untuk mencapai kesepakatan," imbuhnya.
Baca juga: Israel Peroleh Boeing Bantuan Militer AS untuk Lawan Iran
Pembicaraan tidak langsung selama berbulan-bulan antara Iran dan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, diketahui menemui jalan buntu. Sebelumnya, mantan Presiden AS, Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan 2015, di mana Iran setuju mengurangi program pengayaan uranium.
Kesepakatan 2015 ditandatangani di Wina oleh AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, Uni Eropa dan Iran. IAEA telah berulang kali mengkonfirmasi pada saat itu, bahwa Teheran memenuhi komitmen nuklirnya sepenuhnya di bawah ketentuan perjanjian 2015.
Baca juga: Iran Kecam Laporan IAEA Pengembangan Nuklirnya bukan untuk Perdamaian
Presiden Iran sejauh ini, belum melihat manfaat dari pertemuan tatap muka dengan para pejabat Iran dengan AS. Jika Amerika ingin menyelesaikan kesepakatan, seharusnya tidak menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran di tengah negosiasi.
AS belum lama ini menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan Iran, karena membantu urusan transfer pesawat tak berawak Iran ke Rusia, untuk digunakan di Ukraina. Sanksi juga dijatuhkan AS kepada Iran atas tuduhan terlibat dalam serangan siber di Albania.
IAEA menyatakan bahwa tidak dalam posisi untuk memberikan jaminan bahwa program nuklir Iran secara eksklusif untuk tujuan damai. Iran sudah lama menekankan bahwa program nuklir difokuskan pada energi nuklir dan bukan senjata.(Aljazeera/OL-11)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Menurut Digi Olahraga Asia, tidak ada itikad baik dari manajemen Sriwijaya FC untuk menyelesaikan persoalan wanprestasi terhadap sejumlah perjanjian.
GUBERNUR Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menandatangani perjanjian kerjasama TPST Bantargebang untuk lima tahun mendatang.
Awak pers yang ingin mencari informasi dan wawancara tatap muka dengan pejabat dinas tidak diperbolehkan masuk tanpa ada janji.
Jakpro memastikan tidak ada perjanjian tertulis terkait izin warga Eks Kampung Bayam untuk bisa menetap di Kampung Susun Bayam (KSB).
Sebelumnya, Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan membatalkan perjanjian militer Filipina dengan AS, yang sudah berlaku sejak 1998.
Pelantikan itu menimbulkan harapan bagi Iran untuk mengakhiri krisis ekonomi. Serta, menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved