Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dukungan Warga AS ke Ukraina Dalam Konflik dengan Rusia Turun

Cahya Mulyana
25/8/2022 11:40
Dukungan Warga AS ke Ukraina Dalam Konflik dengan Rusia Turun
Sejumlah tentara Ukraina menyerah kepada tentara Rusia.(AFP)

ENAM bulan sejak dimulainya serangan militer Rusia terhadap Ukraina, hampir tiga dari sepuluh warga Amerika Serikat (AS) tidak yakin untuk terus mendukung Kiev dalam konflik. Itu berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos yang dirilis Rabu (24/8) dengan 28% warga AS ragu-ragu untuk terus mendukung Ukraina.

Meskipun demikian 53% orang dewasa AS mendukung Kiev sampai semua pasukan Rusia ditarik dari wilayah yang diklaim Ukraina. Keraguan semakin meningkat Keraguan warga AS tentang terus meningkat saat ditanya isu bantuan persenjataan dengan persentase 37%.

Adapun 18% orang Amerika menentang pengiriman senjata ke Ukraina karena dinilai menambah panjang konflik. Survei menunjukkan berkurangnya dukungan untuk keterlibatan AS karena konflik itu berkontribusi pada lonjakan inflasi.

Faktanya, 40% warga Amerika sekarang setuju dengan pernyataan, masalah di Ukraina bukan urusan AS. Angka itu naik dari survei pertama pada April dengan 31%.

Selain itu, 59% responden survei, termasuk 69% dari Partai Republik menyetujui pernyataan AS harus fokus mengatasi krisis ekonomi ketimbang membantu Ukraina.

Dukungan warga AS dalam penyediaan senjata ke Ukraina turun menjadi 51% dari 73% pada April. Hanya 26% yang sangat mendukung pengiriman pasukan AS ke Ukraina, itu pun turun dari 39% pada April.

Presiden AS, Joe Biden mengumumkan US$3 miliar bantuan militer tambahan ke Ukrain, paket persenjataan terbesar yang dialokasikan untuk Kiev sejak pertempuran dimulai pada Februari.

AS telah memberikan lebih dari US$15,5 miliar bantuan militer ke Ukraina sejak mendukung penggulingan pemerintah terpilih Kiev pada 2014. Bagian terbesar dari bantuan itu, US$13,5 miliar, telah diumumkan selama enam bulan terakhir.

Survei juga menunjukkan 50% warga AS mendukung pembatasan impor energi dari Rusia. Tapi 49% warga AS lebih mendukung ketersediaan pasokan gas untuk rumah tangga dan bisnis daripada menekan Rusia.

Terdapat 21% yang setuju sanksi anti-Rusia tidak sebanding dengan dampaknya di AS. Inflasi adalah kekhawatiran yang jauh lebih besar daripada krisis Ukraina, jajak pendapat menunjukkan. Hanya 58% orang Amerika mengikuti konflik Ukraina berbanding 75% yang menyimak berita tentang inflasi AS. (OL-13)

Baca Juga: PBB : Etnis Minoritas di Xinjiang Tiongkok Alami Perbudakan di Era Modern



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya