Rabu 27 Juli 2022, 16:09 WIB

Junta Myanmar: Hukuman Mati untuk Keadilan Rakyat

Cahya Mulyana | Internasional
Junta Myanmar: Hukuman Mati untuk Keadilan Rakyat

AFP
Demonstran melakukan aksi protes untuk membebaskan pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi.

 

JUNTA militer Myanmar membela keputusan eksekusi mati empat aktivis demokrasi, yang dinilai berlandaskan pada keadilan bagi rakyat. Sikap itu menanggapi gelombang kecaman internasional yang menyatakan hukuman mati sebagai pembunuhan.

"Ini keadilan bagi rakyat. Para kriminal ini telah diberi kesempatan untuk membela diri mereka," jelas Juru Bicara Junta Myanmar Mayor Jenderal Zaw Min Tun dalam sebuah pernyataan, Rabu (27/7).

Pihaknya sudah menduga bahwa eksekusi mati terhadap empat aktivis tersebut akan memicu kritik. Dua dari empat orang yang dieksekusi adalah Kyaw Min Yu, atau lebih dikenal dengan sebutan Ko Jimmy.

Baca juga: Tidak Mempan Dikritik, Junta Myanmar Eksekusi Empat Orang

Serta, mantan anggota parlemen Phyo Zeya Thaw, yang juga merupakan sekutu dari pemimpin de facto Myanmar yang sudah digulingkan, Aung San Suu Kyi. Dua aktivis demokrasi lain yang telah dieksekusi, yakni Hla Myo Aung dan Aung Thura Zaw. 

Keempat aktivis dijatuhi vonis mati dalam pengadilan rahasia pada Januari dan April lalu. Tepatnya, setelah dituding terlibat dalam upaya perlawanan terhadap junta militer. Media Myanmar melaporkan bahwa eksekusi terhadap keempat aktivis sudah dilakukan. 

Baca juga: Amnesty Internasional: Junta Myanmar Lakukan Kejahatan Perang

Namun, laporan media tidak menyebutkan waktu eksekusi. Termasuk, metode yang digunakan, yang biasanya dilakukan dengan menggantung terpidana. Sebelumnya, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer mengecam eksekusi tersebut.

Tindakan junta Myanmar dinilai sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Sebelumnya, ASEAN telah menyepakati lima poin konsensus terkait isu Myanmar pada 2021. Namun, implementasinya belum terwujud hingga saat ini.(Aljazeera/OL-11)

Baca Juga

AFP/ALAIN JOCARD

Peraih Nobel Annie Ernaux Kutuk Pelecehan Polisi Prancis kepada Demonstran Macron

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 28 Maret 2023, 19:25 WIB
PERAIH Nobel Sastra 2022 Annie Ernaux mendukung penyelidikan empat siswi yang dilecehkan oleh polisi di kota Nantes, saat mengikuti...
AFP/Sahel

Pendiri Proyek Pendidikan Anak Perempuan Afghanistan Ditangkap

👤Ferdian Ananda 🕔Selasa 28 Maret 2023, 18:41 WIB
Matiullah Wesa, kepala PenPath dan advokat untuk pendidikan anak perempuan, ditangkap Taliban di Kabul pada hari Senin,...
Dok. AFP/Hartmann

Ukraina Terima Tank Tempur Leopard dan Challenger

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Selasa 28 Maret 2023, 16:13 WIB
Jerman dan Inggris telah mengirimkan paket pertama tank tempur ke Ukraina, yakni tank tempur Leopard dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya