Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
OTORITAS Palestina, Sabtu (2/7), menyerahkan peluru yang menewaskan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh ke tim forensik Amerika Serikat (AS) saat penyelidikan mengenai pembunuhan wartawan itu berlanjut.
Tim forensik AS itu memastikan mereka tidak akan melakukan modifikasi pada peluru yang menewaskan Abu Akleh saat Israel melakukan razia di Tepi Barat dan peluru itu akan dikembalikan saat penyelidikan selesai. Hal itu diungkapkan Jaksa Agung Palestina Akram Al-Khatib.
Otoritas Palestina sepakat menyerahkan peluru itu kepada AS namun tidak kepada Israel.
Baca juga: PBB Pastikan Jurnalis Abu Akleh Tewas di Tangan Tentara Israel
Abu Akleh, wartawan berkebangsaan Palestina-AS, mengenakan rompi bertuliskan 'Press' dan helm ketika ditembak mati pada 11 Mei ketika meliput operasi militer Israel di kamp pengunsi Jenin di Tepi Barat.
Penyelidikan Palestina menemukan bahwa wartawan itu tewas setelah terkena peluru tepat di bawah helmnya.
Penyelidikan itu juga menyimpulkan Abu Akleh tewas terkena peluru 5,56 milimeter yang ditembakkan dari senapan Ruger Mini-14.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, bulan lalu, berjanji akan mencari pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Akleh.
"Kami akan menggelar penyelidikan yang independen dan kredibel. Kami akan mengikuti fakta kemana pun fakta itu berakhir," tegas Blinken.
Penyelidikan yang dilakukan PBB dan sejumlah lembaga media menemukan bahwa peluru yang menewaskan Abu Akleh dilepaskan oleh militer Israel.
"Kami menemukan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh datang dari pasukan Israel," ujar juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani.
"Sangat mengecewakan bahwa Israel tidak melakukan penyelidikan atas insiden ini," lanjutnya.
Kantor HAM PBB memeriksa foto, video, dan audio insiden penembakan itu. Mereka juga mengunjungi TKP, bertemu para pakar, meneliti komunikasi yang terjadi, serta mewancarai saksi mata.
Israel menolak kesimpulan penyelidikan PBB itu dan menyebut tidak mungkin menyimpulkan bagaimana Abu Akleh dibunuh.
"Angkatan bersenjata Israel menyimpulkan bahwa Abu Akleh tidak disengaja ditembak oleh prajurit Israel dan tidak mungkin diketahui apakah dia ditembak oleh penembak Palestina atau secara tidak sengaja oleh prajurit Israel," kilah militer Israel.
Israel berulang kali meminta peluru yang menewaskan Abu Akleh kepada otoritas Palestina dan selalu ditolak. Otoritas Palestina juga menolak melakukan penyelidikan bersama dengan Israel. (AFP/OL-1)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
pemerintah Indonesia sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi/ tidak tersedia di Amerika Serikat (AS)
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.
Donald Trump membahas rencana peningkatan peran AS dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
AUSTRALIA, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris menolak dengan tegas rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Mike Johnson yang memimpin delegasi Kongres ke koloni ilegal Israel, Ariel, di Tepi Barat yang diduduki.
Sejumlah negara di dunia mengecam keras rencana Israel mengambil alih Gaza City, menilai langkah itu akan memperburuk konflik dan memicu pertumpahan darah.
PRANCIS, Jumat (8/8), mengutuk rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dan menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap rencana tersebut.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengutuk keputusan sepihak Israel untuk mengambil alih Jalur Gaza, Palestina. Ini alasan lengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved