Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PBB mengumumkan hasil investigasi kematian jurnalis TV Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada 11 Mei kamp Jenin di Tepi Barat bagian utara, Palestina.
Adapun penyebab kematian sang jurnalis ialah peluru milik tentara Israel, yang bersarang di dada perempuan berdarah Amerika-Palestina tersebut.
"Kami menemukan bahwa tembakan yang membunuh Abu Akleh berasal dari pasukan keamanan Israel," ungkap Juru Bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani di Swiss, Jumat (24/6).
Baca juga: Kasus Abu Akleh, AS Tuntut Tanggung Jawab Israel
Menurutnya, PBB sangat kecewa karena pemerintah Israel mengabaikan tragedi ini, dengan tidak mengusut pelakunya. Namun, PBB telah menemukan fakta yang sebenarnya menimpa Abu Akleh, berikut penyebab kematiannya.
"Kantor HAM PBB telah menyimpulkan pemantauan independen kami atas insiden tersebut. Tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi, berasal dari pasukan keamanan Israel," tegasnya.
"Itu bukan dari tembakan sembarangan oleh warga Palestina bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel," sambung Shamdasani.
Baca juga: Berdalih Buru Teroris, Israel Bunuh Tiga Warga Palestina dalam 24 Jam
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa informasi itu berasal dari militer Israel dan kejaksaan Palestina. "Kami tidak menemukan informasi yang menunjukkan bahwa ada aktivitas warga Palestina bersenjata di sekitar wartawan," tuturnya.
Kepala HAM PBB Michelle Bachelet mendesak Israel untuk membuka penyelidikan kriminal atas pembunuhan Abu Akleh dan semua pembunuhan lainnya oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Khususnya, dalam operasi yang disebut Israel sebagai penegakan hukum di Gaza.(France24/OL-11)
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
hampir 270 jurnalis sejak melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, serangan di Gaza menewaskan lima kru liputan Al Jazeera.
AL Jazeera Media Network mengutuk keras pembunuhan yang menargetkan korespondennya, Anas Al Sharif dan tiga rekannya oleh Israel di Gaza.
Israel menyerang tenda jurnalis Al Jazeera. Lima orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk jurnalis terkemuka Anas Al-Sharif yang berusia 28 tahun.
Al Jazeera mengumumkan dua wartawannya dan tiga kameramen mereka tewas dalam serangan Israel di Gaza, Minggu (10/8).
Otoritas Palestina telah menghentikan siaran Al Jazeera di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki, dengan alasan adanya hasutan dan keberpihakan.
NATIONAL Press Club (NPC) di AS mengatakan penyerbuan dan penutupan kantor Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, yang diduduki merupakan tindakan militer agresif yang harus segera dibatalkan.
Reporter televisi Al Jazeera, Shireen Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel. Ia tewas pada 11 Mei 2022 akibat tertembak oleh militer Israel di Tepi Barat.
Israel pun menegaskan tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan apa pun terkait kematian Abu Akleh.
Menhan Israel, Benny Gantz mengaku tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan Amerika Serikat (AS) atas kematian penembakan seorang jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh.
Perdana Mentri Israel, Yair Lapid menolak saran untuk menuntut seorang tentaranya yang menembak mati jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh.
Pemerintah Israel mengakui jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, tewas oleh peluru serdadunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved