Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKELOMPOK pakar hak asasi manusia independen PBB menyatakan kekhawatiran, Rabu (15/6), atas tindakan keras terhadap guru dan masyarakat sipil yang lebih luas di Iran. Kelompok itu menuntut agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.
Para ahli, yang ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa tetapi tidak berbicara atas namanya, menuduh bahwa lebih dari 80 guru telah ditangkap atau dipanggil oleh pihak berwenang di republik Islam itu. Penangkapan yang dilaporkan terjadi di tengah protes berulang-ulang oleh para guru terhadap kondisi kerja dan upah rendah, termasuk yang diadakan pada 1 Mei Hari Buruh Internasional ketika mereka turun ke jalan di beberapa kota, diikuti oleh pekerja transportasi.
"Kami khawatir dengan eskalasi penangkapan sewenang-wenang baru-baru ini terhadap guru, pembela hak-hak buruh dan pemimpin serikat pekerja, pengacara, pembela hak asasi manusia, dan tokoh masyarakat sipil lain," kata para ahli dalam pernyataan PBB. "Ruang bagi masyarakat sipil dan asosiasi independen untuk melakukan pekerjaan dan aktivitas mereka yang sah menjadi sangat sempit," tambah mereka.
Baca juga: Iran Yakin Dua Ilmuwannya Mati Diracun Israel lewat Makanan
Para ahli juga menuduh bahwa lima orang telah tewas dalam protes yang lebih luas sejak awal Mei, karena penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanan. Mereka menyalahkan keputusan pemerintah untuk memotong subsidi makanan karena memicu protes bersama dengan kemarahan atas korupsi. Pernyataan itu menyerukan, "Mereka yang bertanggung jawab menggunakan kekuatan berlebihan untuk dimintai pertanggungjawaban melalui penyelidikan yang komprehensif dan independen."
Iran telah terperosok dalam krisis ekonomi sejak AS menerapkan kembali sanksi besar-besaran setelah presiden saat itu Donald Trump pada 2018 secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia. Negara itu dalam beberapa pekan terakhir juga dilanda protes yang dipicu oleh runtuhnya sebagian bangunan di barat daya kota Abadan pada 23 Mei.
Baca juga: Iran Sebut Yunani Putuskan Pelepasan Minyaknya yang Disita
Pihak berwenang mengatakan mereka telah menangkap 13 pejabat, termasuk seorang wali kota dan dua mantan wali kota, sehubungan dengan salah satu bencana paling mematikan di Iran dalam beberapa tahun itu.
Namun pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bulan lalu bahwa protes dieksploitasi oleh musuh Iran yang merujuk terutama ke Amerika Serikat. "Ini salah perhitungan yang mereka pikir bisa membuat bangsa Iran menentang republik Islam," dia memperingatkan. (AFP/OL-14)
Pemerintah Rusia mengecam Israel yang menyerang Iran, Jumat (13/6).
KEDUTAAN Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengecam serangan rezim Zionis ke sejumlah lokasi, termasuk kawasan permukiman di Tehran.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
KEMENTERIAN Luar Negeri Israel membenarkan telah menarik dan menyita kapal bantuan Madleen yang tengah berlayar ke Gaza, Palestina.
Israel diminta untuk membuka semua titik masuk perbatasan dan menghapus seluruh pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved