Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IRAN yakin Israel membunuh dua ilmuwannya dengan meracuni makanan mereka pada Mei. The New York Times melaporkan pada Senin (14/6) dengan mengutip beberapa pejabat Iran sebagaimana dilansir Alarabiya.
Laporan tersebut mengidentifikasi para ilmuwan sebagai Ayoub Entezari, seorang insinyur penerbangan yang bekerja untuk pusat penelitian militer, dan Kamran Aghamolaei, seorang ahli geologi.
Mereka digambarkan sebagai lulusan universitas terbaik yang muda, sehat, dan atletis. Mereka berdua tiba-tiba jatuh sakit pada akhir Mei dan terus bertambah sakit sebelum berakhir di unit perawatan intensif rumah sakit di dua kota berbeda di Iran.
Baca juga: Iran Sebut Dua Pejabat Dirgantara Mati Syahid saat Jalankan Misi
Mereka berdua meninggal hanya selang beberapa hari. Iran menduga ini pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel.
Jika kecurigaan Iran terbukti benar, itu akan menjadi bagian dari perang bayangan keduanya. Israel menargetkan personel militer Iran dan pejabat serta ilmuwan terkait dengan program nuklir negara itu. Iran membalas dengan menargetkan warga Israel di luar negeri.
Awal pekan ini, media pemerintah Iran mengumumkan bahwa dua anggota divisi kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) meninggal dalam tugas pada kasus terpisah tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Kedua kematian itu terjadi setelah pembunuhan Kolonel IRGC Sayad Khodai yang ditembak mati di mobilnya oleh dua penyerang sepeda motor di Teheran pada 22 Mei.
Baca juga: Uni Eropa Cairkan Dana yang Diblokir untuk Palestina
The New York Times mengutip seorang pejabat intelijen Israel yang diberi pengarahan tentang komunikasi yang mengatakan bahwa Israel telah memberi tahu para pejabat AS bahwa mereka berada di balik pembunuhan Khodai. (OL-14)
Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam setelah Angkatan Udara Israel dilaporkan melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah infrastruktur strategis di Iran pada Sabtu malam (14/6)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
ISRAEL memberi tahu pejabat Amerika Serikat bahwa mereka sepenuhnya siap untuk meluncurkan operasi militer di Iran. Demkian laporan penyiar CBS News yang mengutip sejumlah sumber.
IRAN memperingati Israel akan menyesal jika Negeri Zionis itu berani menyerang fasilitas nuklir Negeri Para Mullah itu saat ketegangan meningkat antara dua musuh bebuyutan tersebut.
MENTERI Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan Iran akan meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
Menlu AS Marco Rubio mengatakan jika ada lebih banyak orang Israel di Timur Tengah, dunia akan menjadi lebih aman. Sebaliknya, Rubio menuding Iran sebagai sumber masalah di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved