Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rusia dan Ukraina Bahas Gencatan Senjata

Cahya Mulyana
29/3/2022 17:56
Rusia dan Ukraina Bahas Gencatan Senjata
Petugas damkar mengeluarkan korban dari reruntuhan gedung yang dihantam oleh roket Rusia di Ukraina, hari ini.(BULENT KILIC / AFP)

SEJUMLAH pejabat Ukraina dan Rusia melakukan pembicaraan tatap muka di Istanbul, Turki. Mereka diawasi langsung oleh petinggi kedua negara melalui video virtual.

Inti pembahasan yakni mencari kesepakatan untuk mengakhiri kontak senjata serta gencatan senjata. Selain itu tidak ada isu yang baru dari perundingan kali ini.

Namun hingga berita ini diturunkan belum ada pejabat yang menyampaikan kabar terbaru mengenai hasilnya.

Terpisah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali kendali Irpin, sebuah kota penting yang terletak di dekat ibu kota, Kyiv. Ukraina mengatakan akan melanjutkan pelaksanaan warga sipil melalui kemanusiaan setelah jeda satu hari karena keamanan masalah.

Pasukan Ukraina merebut kembali pinggiran kota penting Kyiv dan mati-matian memegang kendali atas kota Mariupol yang terkepung.

"Pasukan membebaskan kota pinggiran kota Irpin," kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.

Wartawan AFP menyaksikan penembakan besar-besaran yang berlanjut di daerah itu dan bertemu dengan penduduk yang melarikan diri.

Baca juga: Recep Erdogan Desak Rusia-Ukraina Akhiri Tragedi

"Kami melihat mobil-mobil yang mencoba keluar, mereka dihancurkan oleh tank, dengan orang-orang di dalamnya," kata Roman Molchanov, 55, suaranya pecah karena emosi.

Menanggapi perebutan kembali Irpin oleh Ukraina, pakar Barat pun menyebut itu sebagai kemunduran signifikan bagi pasukan Rusia, yang masih berusaha untuk berkumpul kembali dan setelah upaya pertama yang gagal untuk mengepung ibu kota.

Saat ini sudah lebih dari sebulan sejak tank Presiden Rusia Vladimir Putin meluncur ke Ukraina, yang berharap untuk melumpuhkan atau menggulingkan pemerintah demokratis di Kyiv.

Pertempuran itu telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari 10 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Perunding Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai pada Selasa, di bawah bayang-bayang tuduhan mengejutkan bahwa delegasi diracuni pada putaran negosiasi sebelumnya.

Oligarki Rusia Roman Abramovich dan negosiator Ukraina dikatakan telah menjadi sasaran awal bulan ini, lapor Wall Street Journal, yang mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Abramovich dan para negosiator dilaporkan mengembangkan gejala termasuk mata merah dan kulit mengelupas, meskipun kemudian mereka sembuh.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya