Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEORANG pakar hak asasi PBB mengecam komunitas internasional pada Jumat (25/3) karena membiarkan pendudukan Israel selama beberapa dekade di wilayah Palestina berkembang menjadi sistem apartheid. Michael Lynk, pelapor khusus PBB tentang situasi hak di wilayah Palestina yang diduduki, bergabung dengan semakin banyak suara yang menggambarkan kebijakan pemisahan Israel sebagai apartheid.
Mempresentasikan laporan terakhirnya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, pakar independen itu mengatakan bahwa pendudukan Israel, yang sekarang telah memasuki tahun ke-55 dengan akhir yang belum terlihat, telah menjadi semakin mengakar dan represif. "Ini apartheid," katanya.
Ia menunjuk pada, "Perampasan tanah tanpa henti, permukiman khusus Yahudi yang terus berkembang, sistem hukum ganda, kesenjangan besar dalam kondisi kehidupan antara pemukim Israel dan orang-orang Palestina yang tinggal di antara mereka, pemisahan yang luas di hak politik." Israel telah menguasai Tepi Barat dan Jerusalem timur sejak 1967. Sekitar 700.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di kedua wilayah tersebut dalam permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Baca juga: Israel Jamu AS dan Tiga Negara Arab pada Minggu-Senin
Lynk mengakui bahwa sistem Israel tidak memiliki beberapa fitur Afrika Selatan era apartheid, seperti larangan interaksi rasial. Namun, katanya, "Ada kebijakan kejam dari aturan 'keterpisahan' Israel yang tidak dipraktikkan di Afrika selatan, seperti jalan raya terpisah, tembok tinggi, dan pos pemeriksaan yang luas."
"Dengan mata masyarakat internasional terbuka lebar, Israel telah memaksakan terhadap Palestina suatu realitas apartheid di dunia pasca-apartheid." Lynk berbicara setelah kelompok hak asasi, termasuk Amnesty International, Human Rights Watch, dan B'Tselem yang berbasis di Israel mulai menggunakan label apartheid untuk merujuk pada pendudukan Israel.
Baca juga: Iran: Israel Hidup dari Ketidakstabilan dan Korbankan Orang Lain
Pakar independen, yang ditunjuk oleh dewan hak asasi manusia PBB tetapi tidak berbicara atas nama badan dunia itu, menyalahkan komunitas internasional. Dia mengecam keengganan luar biasa dari komunitas internasional untuk memaksakan tindakan akuntabilitas apa pun pada Israel untuk pendudukan selamanya yang telah dilakukan dengan sangat bertentangan dengan hukum internasional dan dengan mata masyarakat internasional terbuka lebar. (AFP/OL-14)
FILM Gaza: Doctors Under Attack tentang dokter-dokter di Gaza yang disasar Israel menuai sorotan tajam setelah penayangannya dibatalkan BBC. Channel 4 lantas menayangkannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
Hamas menginginkan adanya jaminan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza serta kesepakatan gencatan senjata permanen.
Tim negosiasi Israel akan terbang ke Qatar untuk melanjutkan upaya perundingan gencatan senjata berdasarkan usulan Qatar yang disetujui Tel Aviv.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved