Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan akan meminta pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk menjadi 'arsitek perdamaian' dan menghentikan perang di Ukraina. Media Turki melaporkan itu pada Jumat (25/3).
Erdogan, yang telah mencoba untuk menengahi perdamaian antara Moskow dan Kyiv, membuat komentar saat kembali dari pertemuan darurat NATO di Brussels. Erdogan mengatakan dia akan menelepon Presiden Ukraina Volodmyr Zelensky pada Jumat dan berbicara dengan Putin pada akhir pekan atau awal pekan depan dalam komentar yang diterbitkan oleh penyiar swasta NTV dan media lain.
"Kami harus memberi tahu (Putin) Anda harus menjadi arsitek dari langkah yang akan diambil untuk perdamaian," kata Erdogan. "Kita harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengatakan kepadanya, 'Buat awal yang terhormat'," kata pemimpin Turki itu yang telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Putin.
Sebagai sekutu Kyiv dan anggota NATO, Turki telah berusaha menengahi perdamaian sambil menolak bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia. Erdogan juga mengatakan dia akan meninjau hasil KTT NATO dengan Putin dan Zelensky.
NATO pada Kamis mengumumkan penempatan pasukan baru ke Rumania, Hongaria, Slovakia, dan Bulgaria dan rencana untuk meningkatkan pertahanan kimia dan nuklir. Erodgan juga mengatakan Rusia dan Ukraina tampaknya mencapai kesepakatan pada empat dari enam poin negosiasi yakni penarikan Ukraina dari NATO, penggunaan Rusia di Ukraina, perlucutan senjata, dan jaminan keamanan.
"Tentu saja Ukraina ialah suatu negara. Tidak mungkin (bagi Kyiv) untuk menerima perlucutan senjata dari A sampai Z tetapi pihak Ukraina mengatakan beberapa kompromi mungkin dilakukan di sana," kata Erdogan. Namun dia menjelaskan bahwa Ukraina tidak begitu fleksibel dengan status wilayah Donbas dan Krimea pro-Rusia yang memisahkan diri dan dianeksasi Rusia pada 2014.
Baca juga: Ingin Rusia Keluar G20, Biden: Jika Indonesia Menolak Ukraina Diundang
Turki menjamu menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di resor selatan Antalya bulan ini. Erdogan telah berulang kali mengatakan negaranya siap menjadi tempat pertemuan antara Putin dan Zelensky. (AFP/OL-14)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
UTUSAN khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, tiba di Kyiv, Senin (14/7) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved