Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat mengaku pihaknya tidak tahu-menahu soal program senjata biologis di Ukraina seperti yang dituduhkan Rusia.
Rusia menuduh Ukraina memiliki laboratorium senjata biologis dengan dukungan Amerika Serikat. Dewan Keamanan PBB kemudian menggelar sidang yang dihadiri 15 negara anggotanya untuk membahas hal itu atas permintaan Rusia.
Perwakilan Tinggi PBB untuk Perlucutan Senjata Izumi Nakamitsu mengatakan dalam sidang itu bahwa PBB "tidak tahu" tentang program senjata biologis di Ukraina.
Para anggota DK PBB di sidang itu menganggap tuduhan Rusia itu sebagai "kebohongan" dan "omong kosong".
Mereka juga menggunakan kesempatan itu untuk menguatkan dugaan bahwa Rusia telah dengan sengaja menarget dan membunuh ratusan warga sipil di Ukraina lewat invasi yang telah berlangsung selama 15 hari.
Baca juga: Ukraina sebut Pasukan Rusia tembaki Masjid Lokasi Pengungsi di Mariupol
Duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menegaskan lagi tuduhan Moskow, yang tanpa disertai bukti, bahwa Ukraina telah mengoperasikan laboratorium senjata biologi dengan dukungan Pentagon (Departemen Pertahanan AS).
Berdasarkan perjanjian pada 2005, Pentagon telah membantu sejumlah laboratorium kesehatan publik di Ukraina dengan teknologi penelitian dan dukungan bagi peningkatan keamanan terhadap penyakit berbahaya.
Upaya tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari negara-negara lain dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan Washington "sangat prihatin" dengan upaya Rusia memanfaatkan sidang itu untuk menutupi tindakannya sendiri yang menggunakan senjata biologi dan kimia di Ukraina.
"Rusia memiliki rekam jejak salah menuduh negara-negara lain atas pelanggaran yang dilakukan oleh Rusia sendiri," kata dia.
"Kami memiliki keprihatinan yang serius bahwa Rusia mungkin berencana memakai bahan kimia atau biologi terhadap rakyat Ukraina." (Ant/OL-4)
Bagi Tolstoy perang bukan perkara sopan santun, tapi hal yang paling menjijikkan dalam hidup.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.
Ukraina merupakan tim dengan penampilan impresif dengan tidak pernah menderita kekalahan sepanjang babak kualifikasi.
Sejak 30 Mei, Ukraina telah menjalankan kembali kompetisi sepak bola mereka, tetapi tidak dihadiri penonton, laiknya di liga-liga top Eropa.
Para pendukung Dynamo Kiev menolak Lucescu karena pelatih Rumania itu sebelumnya, selama 12 tahun, menukangi klub rival Shakhtar Donetsk.
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved