Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DEWAN Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan mendesak pada Jumat atas permintaan Rusia terkait dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina.
Sebelumnya, pada Kamis (10/3), Rusia menuduh Amerika Serikat mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina, yang telah menghadapi serangan oleh puluhan ribu tentara Rusia sejak 24 Februari.
Baik Washington dan Kyiv telah membantah keberadaan laboratorium yang dimaksudkan untuk memproduksi senjata biologis di Ukraina. Amerika Serikat mengatakan tuduhan itu adalah tanda bahwa Moskow dapat segera menggunakan senjata itu sendiri.
Negara-negara Barat menuduh Rusia menggunakan tipu muslihat dengan menuduh lawan-lawan mereka dan Amerika Serikat mengembangkan senjata biologi dan kimia sebagai dasar untuk kemungkinan penggunaannya di Ukraina.
Pada pertemuan bulanan Dewan Keamanan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, baik Washington maupun London mengangkat soal Ukraina.
"Federasi Rusia telah berulang kali menyebarkan disinformasi mengenai penggunaan senjata kimia yang berulang di Suriah," kata wakil utusan AS untuk PBB, Richard Mills.
Baca juga: AS Peringatkan Rusia Mungkin Gunakan Senjata Biologis di Ukraina
"Kebohongan baru-baru ini yang telah dilemparkan Rusia dalam upaya untuk membenarkan perang yang direncanakan dan tidak dapat dibenarkan yang telah dilakukan terhadap Ukraina, harus menjelaskan bahwa Rusia juga tidak dapat dipercaya ketika berbicara tentang penggunaan senjata kimia di Suriah," tuturnya.
Pada tahun 2018, Moskow menuduh Amerika Serikat secara diam-diam melakukan eksperimen senjata biologis di sebuah laboratorium di Georgia, bekas republik Soviet lainnya yang, seperti Ukraina, memiliki ambisi untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.(AFP/OL-5)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Gunung Krasheninnikov di Kamchatka, Rusia, meletus untuk pertama kalinya sejak 1550, hanya beberapa hari setelah gempa bumi magnitudo 8,8.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved