Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DEWAN Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan mendesak pada Jumat atas permintaan Rusia terkait dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina.
Sebelumnya, pada Kamis (10/3), Rusia menuduh Amerika Serikat mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina, yang telah menghadapi serangan oleh puluhan ribu tentara Rusia sejak 24 Februari.
Baik Washington dan Kyiv telah membantah keberadaan laboratorium yang dimaksudkan untuk memproduksi senjata biologis di Ukraina. Amerika Serikat mengatakan tuduhan itu adalah tanda bahwa Moskow dapat segera menggunakan senjata itu sendiri.
Negara-negara Barat menuduh Rusia menggunakan tipu muslihat dengan menuduh lawan-lawan mereka dan Amerika Serikat mengembangkan senjata biologi dan kimia sebagai dasar untuk kemungkinan penggunaannya di Ukraina.
Pada pertemuan bulanan Dewan Keamanan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, baik Washington maupun London mengangkat soal Ukraina.
"Federasi Rusia telah berulang kali menyebarkan disinformasi mengenai penggunaan senjata kimia yang berulang di Suriah," kata wakil utusan AS untuk PBB, Richard Mills.
Baca juga: AS Peringatkan Rusia Mungkin Gunakan Senjata Biologis di Ukraina
"Kebohongan baru-baru ini yang telah dilemparkan Rusia dalam upaya untuk membenarkan perang yang direncanakan dan tidak dapat dibenarkan yang telah dilakukan terhadap Ukraina, harus menjelaskan bahwa Rusia juga tidak dapat dipercaya ketika berbicara tentang penggunaan senjata kimia di Suriah," tuturnya.
Pada tahun 2018, Moskow menuduh Amerika Serikat secara diam-diam melakukan eksperimen senjata biologis di sebuah laboratorium di Georgia, bekas republik Soviet lainnya yang, seperti Ukraina, memiliki ambisi untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.(AFP/OL-5)
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved