Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Atas Permintaan Moskow, DK PBB akan Bertemu Bahas Senjata Biologis

Nur Aivanni
11/3/2022 10:32
Atas Permintaan Moskow, DK PBB akan Bertemu Bahas Senjata Biologis
PBB(Ist)

DEWAN Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan mendesak pada Jumat atas permintaan Rusia terkait dugaan pengembangan senjata biologis di Ukraina.

Sebelumnya, pada Kamis (10/3), Rusia menuduh Amerika Serikat mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina, yang telah menghadapi serangan oleh puluhan ribu tentara Rusia sejak 24 Februari.

Baik Washington dan Kyiv telah membantah keberadaan laboratorium yang dimaksudkan untuk memproduksi senjata biologis di Ukraina. Amerika Serikat mengatakan tuduhan itu adalah tanda bahwa Moskow dapat segera menggunakan senjata itu sendiri.

Negara-negara Barat menuduh Rusia menggunakan tipu muslihat dengan menuduh lawan-lawan mereka dan Amerika Serikat mengembangkan senjata biologi dan kimia sebagai dasar untuk kemungkinan penggunaannya di Ukraina.

Pada pertemuan bulanan Dewan Keamanan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, baik Washington maupun London mengangkat soal Ukraina.

"Federasi Rusia telah berulang kali menyebarkan disinformasi mengenai penggunaan senjata kimia yang berulang di Suriah," kata wakil utusan AS untuk PBB, Richard Mills.

Baca juga: AS Peringatkan Rusia Mungkin Gunakan Senjata Biologis di Ukraina

"Kebohongan baru-baru ini yang telah dilemparkan Rusia dalam upaya untuk membenarkan perang yang direncanakan dan tidak dapat dibenarkan yang telah dilakukan terhadap Ukraina, harus menjelaskan bahwa Rusia juga tidak dapat dipercaya ketika berbicara tentang penggunaan senjata kimia di Suriah," tuturnya.

Pada tahun 2018, Moskow menuduh Amerika Serikat secara diam-diam melakukan eksperimen senjata biologis di sebuah laboratorium di Georgia, bekas republik Soviet lainnya yang, seperti Ukraina, memiliki ambisi untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik