Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
AMERIKA Serikat (AS), Rabu (9/3), menolak klaim Rusia bahwa mereka mendukung program senjata biologis di Ukraina, dengan mengatakan tuduhan itu adalah tanda bahwa Moskow bisa segera menggunakan senjata itu sendiri.
"Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa AS dan Ukraina melakukan kegiatan senjata kimia dan biologi di Ukraina," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.
"Rusia menciptakan dalih palsu dalam upaya untuk membenarkan tindakan mengerikannya sendiri di Ukraina," jelasnya.
Baca juga: Diserang Rusia, Ukraina Larang Ekspor Gandum hingga Gula
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan klaim itu tidak masuk akal.
"Kami juga melihat pejabat Tiongkok menggemakan teori konspirasi ini," tambahnya.
"Sekarang Rusia telah membuat klaim palsu ini. Kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina atau membuat operasi bendera palsu dengan menggunakan senjata itu," katanya di Twitter.
Pada 6 Maret, Kementerian Luar Negeri Moskow mencuit di Twitter bahwa pasukan Rusia menemukan bukti bahwa Kiev menghapus jejak program militer-biologis di Ukraina, yang diduga dibiayai AS.
Price mengatakan disinformasi Rusia tersebut benar-benar omong kosong dan menambahkan bahwa Rusia memiliki rekam jejak menuduh Barat atas kejahatan yang dilakukan Rusia sendiri.
Namun, Selasa (8/3), AS mengatakan pihaknya bekerja dengan Ukraina untuk mencegah invasi pasukan Rusia dari menyita bahan penelitian biologi di negara itu. (AFP/OL-1)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Gunung Krasheninnikov di Kamchatka, Rusia, meletus untuk pertama kalinya sejak 1550, hanya beberapa hari setelah gempa bumi magnitudo 8,8.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved