Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KOREA Utara mengklaim telah melakukan uji coba untuk pengembangan satelit pengintai. Namun, Korea Selatan menduga langkah itu sebagai peluncuran rudal balistik.
Uji coba pada Minggu waktu setempat, dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara dapat menembakkan roket jarak jauh. Dalam hal ini, dengan menyamar sebagai peluncuran satelit. Serta, melakukan tindakan provokatif lainnya, menyusul ancaman terselubung bulan lalu.
Diketahui, Korea Utara menangguhkan moratorium sukarela atas uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM). "Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional (NADA) DPRK dan Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba penting pada Minggu kemarin, di bawah rencana pengembangan satelit pengintai," bunyi keterangan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik
"Uji coba itu membantu mengonfirmasi karakteristik dan akurasi kerja sistem pemotretan definisi tinggi. Sistem transmisi data dan perangkat kontrol sikap," tambah KCNA.
Militer Korea Selatan menyebut Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur pada Minggu pagi. Langkah itu merupakan unjuk kekuatan Korea Utara yang kedelapan pada tahun ini.
Baca juga: Tiongkok Minta AS Lebih Fleksibel pada Korea Utara
Diluncurkan dari sekitar wilayah Sunan di Pyongyang, rudal itu terbang sekitar 300 kilometer (km) di ketinggian 620 km. "Pemerintah akan menilai implikasi dari peluncuran rudal terbaru. Berdasarkan analisis mendalam dari spesifikasinya, sambil memperhatikan klaim Korea Utara," tutur Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea.
Pengembangan satelit pengintai adalah salah satu proyek pertahanan utama, yang diungkapkan Korea Utara dalam kongres besar Partai Buruh pada Januari 2021. Beberapa pengamat melihat uji coba pada Minggu kemarin, sebagai awal yang tidak menyenangkan untuk persiapan uji roket jarak jauh.(YonhapNewsAgency/OL-11)
Kim Jong-kook resmi umumkan pernikahan pada 18 Agustus 2025 lewat surat tangan di fan cafe. Pernikahan akan digelar secara privat di Korea Selatan. Simak detailnya di sini.
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong modernisasi pertanian dan inisiatif pertanian cerdas.
PEMBANGUNAN infrastruktur telekomunikasi satelit perlu dilakukan untuk mendukung transformasi digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), khususnya Maluku Utara.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved