Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KOREA Utara mengklaim telah melakukan uji coba untuk pengembangan satelit pengintai. Namun, Korea Selatan menduga langkah itu sebagai peluncuran rudal balistik.
Uji coba pada Minggu waktu setempat, dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara dapat menembakkan roket jarak jauh. Dalam hal ini, dengan menyamar sebagai peluncuran satelit. Serta, melakukan tindakan provokatif lainnya, menyusul ancaman terselubung bulan lalu.
Diketahui, Korea Utara menangguhkan moratorium sukarela atas uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM). "Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional (NADA) DPRK dan Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba penting pada Minggu kemarin, di bawah rencana pengembangan satelit pengintai," bunyi keterangan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik
"Uji coba itu membantu mengonfirmasi karakteristik dan akurasi kerja sistem pemotretan definisi tinggi. Sistem transmisi data dan perangkat kontrol sikap," tambah KCNA.
Militer Korea Selatan menyebut Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur pada Minggu pagi. Langkah itu merupakan unjuk kekuatan Korea Utara yang kedelapan pada tahun ini.
Baca juga: Tiongkok Minta AS Lebih Fleksibel pada Korea Utara
Diluncurkan dari sekitar wilayah Sunan di Pyongyang, rudal itu terbang sekitar 300 kilometer (km) di ketinggian 620 km. "Pemerintah akan menilai implikasi dari peluncuran rudal terbaru. Berdasarkan analisis mendalam dari spesifikasinya, sambil memperhatikan klaim Korea Utara," tutur Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea.
Pengembangan satelit pengintai adalah salah satu proyek pertahanan utama, yang diungkapkan Korea Utara dalam kongres besar Partai Buruh pada Januari 2021. Beberapa pengamat melihat uji coba pada Minggu kemarin, sebagai awal yang tidak menyenangkan untuk persiapan uji roket jarak jauh.(YonhapNewsAgency/OL-11)
Investigasi akan mencakup beberapa tuduhan penting, termasuk rencana darurat militer yang gagal dilaksanakan oleh Yoon.
SEORANG perempuan asal Korea Selatan melahirkan lima bayi dan sempat menggemparkan dunia medis pada 2024 lalu. Pasangan asal Korea Selatan tersebut ialah Kim Joon Young dan Sagong Hye Ran
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Seorang perempuan di Korea Selatan didenda Rp38 juta karena menarik celana rekan kerja pria di depan umum. Kasus ini memicu debat soal batas antara lelucon dan pelecehan seksual.
Kegiatan yang dilakukan Woori Family Volunteer Group yang beranggotakan karyawan Woori Bank bersama keluarganya beraksi sebagai relawan di acara melukis mural tersebut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menghadirkan layanan internet berbasis satelit di Puskesmas Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Ilmuwan Eropa mengejar reentry satelit Salsa untuk mengungkap proses pembakaran di atmosfer. Temuan ini mengungkap ancaman polusi aluminium dari satelit terhadap ozon dan iklim Bumi.
PSN memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui program internship kepada Tim Mengangkasa sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved