Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PIHAK berwenang Israel menangkap puluhan warga Palestina Israel di wilayah Negev, selatan negara itu. Hal tersebut terjadi ketika protes terus berlanjut terhadap rencana penghutanan oleh Dana Nasional Yahudi (JNF) di daerah tersebut.
Pada dini hari Selasa (18/1), pasukan polisi Israel menyerbu kota dan desa al-Zarnouq, Abu Talool, Khashm al-Zina, dan Tel al-Sabe. Polisi menahan hampir 41 warga Palestina. Yang termuda di antaranya baru berusia 10 tahun.
Media lokal melaporkan seperti dilansir Middle East Eye bahwa mereka yang ditangkap oleh polisi Israel pada Selasa dituduh terlibat dalam protes terhadap rencana JNF untuk menanam pohon di Negev. Proyek itu dilihat orang Palestina sebagai cara untuk mengusir mereka dari tanah leluhur.
Pekan lalu, warga Palestina Israel di Negev berhadapan dengan polisi Israel dan pekerja JNF. Orang-orang Palestina mengolah tanah dan tanaman mereka di desa al-Atrash dan Saawa, salah satu dari enam desa Palestina di daerah al-Naqe.
JNF meluncurkan tahap pertama dari rencana penghutanannya di hampir 300 dunam di daerah al-Naqe pada Desember. Namun, pemerintah Israel menekan JNF untuk menghentikan rencananya setelah empat anggota Knesset Arab yang mewakili Palestina di Negev memperingatkan bahwa mereka tidak akan memberikan suara untuk mendukung undang-undang masa depan yang diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Naftali Bennett.
Sejak itu protes terus berkobar di Negev. Ini bersama dengan protes solidaritas oleh warga Palestina di kota-kota Haifa, Umm al-Fahm, dan Nazareth.
Komite Pengarah Tinggi untuk Orang Arab di Negev (HSCAN) telah mengumumkan bahwa protes akan berlanjut setiap hari di luar pengadilan Israel di kota Beer Sheva, tempat para tahanan diadili, untuk menyerukan pembebasan segera mereka. Ini menggambarkan tindakan keras polisi Israel terhadap protes sebagai kebiadaban dan menyerukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Mereka mengutuk penggunaan kekuatan, gas air mata, dan peluru karet oleh polisi Israel kepada para pengunjuk rasa serta melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap mereka. "Kami menyerukan penyelidikan atas perilaku agresif dan rasis polisi," kata HSCAN.
Baca juga: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Butuh Rp23 Triliun
Ada hampir 300.000 warga Palestina Israel yang tinggal di wilayah Negev yang sebagian besar berasal dari klan Badui. Sekitar 100,00 dari mereka saat ini tinggal di 35 desa tidak dikenal yang dianggap ilegal oleh Israel. Pemerintahnya menolak menyediakan listrik, air, pendidikan, kesehatan, dan transportasi bagi mereka. (OL-14)
MILITER Israel (IDF) telah membunuh hampir 270 jurnalis di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, menurut data dari Al Jazeera.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media milik warga Israel-Palestina, +972 Magazine dan Local Call, mengungkapkan keberadaan unit khusus, Sel Legitimasi, di tubuh militer Israel yang secara sistematis berupaya mendiskreditkan jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
KABINET Israel menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza dalam pertemuan pada Kamis (21/8).
Laporan IPC menjadi pernyataan resmi pertama yang memastikan kelaparan di Gaza terjadi.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya pembicaraan dengan kelompok Hamas guna membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) mulai bergerak ke arah Gaza City setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer untuk merebut wilayah tersebut.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved