Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PIHAK berwenang Israel menangkap puluhan warga Palestina Israel di wilayah Negev, selatan negara itu. Hal tersebut terjadi ketika protes terus berlanjut terhadap rencana penghutanan oleh Dana Nasional Yahudi (JNF) di daerah tersebut.
Pada dini hari Selasa (18/1), pasukan polisi Israel menyerbu kota dan desa al-Zarnouq, Abu Talool, Khashm al-Zina, dan Tel al-Sabe. Polisi menahan hampir 41 warga Palestina. Yang termuda di antaranya baru berusia 10 tahun.
Media lokal melaporkan seperti dilansir Middle East Eye bahwa mereka yang ditangkap oleh polisi Israel pada Selasa dituduh terlibat dalam protes terhadap rencana JNF untuk menanam pohon di Negev. Proyek itu dilihat orang Palestina sebagai cara untuk mengusir mereka dari tanah leluhur.
Pekan lalu, warga Palestina Israel di Negev berhadapan dengan polisi Israel dan pekerja JNF. Orang-orang Palestina mengolah tanah dan tanaman mereka di desa al-Atrash dan Saawa, salah satu dari enam desa Palestina di daerah al-Naqe.
JNF meluncurkan tahap pertama dari rencana penghutanannya di hampir 300 dunam di daerah al-Naqe pada Desember. Namun, pemerintah Israel menekan JNF untuk menghentikan rencananya setelah empat anggota Knesset Arab yang mewakili Palestina di Negev memperingatkan bahwa mereka tidak akan memberikan suara untuk mendukung undang-undang masa depan yang diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Naftali Bennett.
Sejak itu protes terus berkobar di Negev. Ini bersama dengan protes solidaritas oleh warga Palestina di kota-kota Haifa, Umm al-Fahm, dan Nazareth.
Komite Pengarah Tinggi untuk Orang Arab di Negev (HSCAN) telah mengumumkan bahwa protes akan berlanjut setiap hari di luar pengadilan Israel di kota Beer Sheva, tempat para tahanan diadili, untuk menyerukan pembebasan segera mereka. Ini menggambarkan tindakan keras polisi Israel terhadap protes sebagai kebiadaban dan menyerukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Mereka mengutuk penggunaan kekuatan, gas air mata, dan peluru karet oleh polisi Israel kepada para pengunjuk rasa serta melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap mereka. "Kami menyerukan penyelidikan atas perilaku agresif dan rasis polisi," kata HSCAN.
Baca juga: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Butuh Rp23 Triliun
Ada hampir 300.000 warga Palestina Israel yang tinggal di wilayah Negev yang sebagian besar berasal dari klan Badui. Sekitar 100,00 dari mereka saat ini tinggal di 35 desa tidak dikenal yang dianggap ilegal oleh Israel. Pemerintahnya menolak menyediakan listrik, air, pendidikan, kesehatan, dan transportasi bagi mereka. (OL-14)
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved