Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEORANG warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat (10/12), kata Kementerian Kesehatan Palestina. Pria itu menderita luka tembak di kepala selama bentrokan dengan pasukan Israel di desa utara Beita dan meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit di Nablus.
Beita menjadi tempat demonstrasi reguler menentang perluasan permukiman Yahudi. Penduduk berdemonstrasi sejak Mei menentang pos permukiman liar Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin Israel.
Tentara Israel mengatakan mengetahui laporan kematian seorang Palestina. Mereka menambahkan bahwa kerusuhan dengan kekerasan telah terjadi di daerah pos terdepan Givat Eviatar, selatan Nablus.
"Selama kerusuhan, ratusan warga Palestina melemparkan ban dan batu yang terbakar kepada Pasukan Pertahanan Israel dan pasukan Polisi Perbatasan Israel. Pasukan menanggapi dengan cara membubarkan kerusuhan untuk memulihkan ketertiban," kata pernyataan dari militer.
Tidak termasuk Jerusalem timur yang dicaplok, sekitar 475.000 pemukim Israel tinggal di komunitas yang dibentengi di Tepi Barat karena juga rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.
Baca juga: Latar Belakang Remaja Palestina yang Tikam Warga Israel
Orang-orang Palestina memandang Tepi Barat, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967, sebagai bagian dari negara masa depan mereka. Orang-orang Israel garis keras, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, mengatakan daerah itu merupakan jantung sejarah Yahudi. (AFP/OL-14)
RATUSAN mantan pejabat tinggi keamanan Israel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan pemerintah Israel.
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved