Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PM Australia Enggan Berbicara dengan Presiden Prancis di Pertemuan PBB

Nur Aivanni
21/9/2021 14:36
PM Australia Enggan Berbicara dengan Presiden Prancis di Pertemuan PBB
Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat berada di London, Inggris.(AFP)

PERDANA Menteri Australia Scott Morrison menegaskan bahwa dirinya tidak mau berbicara dengan Presiden Prancis di sidang umum PBB pada pekan ini.

Sekalipun Prancis tengah panas atas pembatalan kontrak pertahanan senilai US$40 miliar, yang dapat mengancam kesepakatan perdagangan Australia-Uni Eropa. Diketahui pada pekan lalu, Australia membatalkan kesepakatan dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional. 

Baca juga: Uni Eropa Dukung Kemarahan Prancis terhadap AS

Negara tersebut malah berencana membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Langkah itu diambil setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral dengan kedua negara tersebut.

Pembatalan kesepakatan memicu kemarahan Prancis, yang menuduh Australia dan AS sengaja menikam dari belakang. Sebagai tindak lanjut, Prancis pun menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden berusaha untuk berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meredakan ketegangan. Di lain sisi, Morrison enggan melakukan pertemuan bilateral terpisah dengan pemimpin Prancis.

Baca juga: BTS Berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Ini Pesannya

"Saat ini, tidak ada kesempatan untuk itu. Saya yakin kesempatan itu akan datang pada waktunya," ungkap Morrison kepada wartawan di New York.

Negara-negara Uni Eropa menyatakan solidaritas terhadap Prancis, yang dapat mengancam tawaran Australia untuk kesepakatan perdagangan bebas dengan blok tersebut. Australia dan Uni Eropa diketahui akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya tentang kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.(MalayMail/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya