Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KETEGANGAN melanda Aliansi Barat, Senin (20/9), setelah Ketua Uni Eropa menyatakan dukungan terhadap Prancis, yang marah setelah Australia memutus megakontrak dengan 'Negeri Mode' itu dan memilih Amerika Serikat (AS) sebagai pemasok kapal selam mereka.
Ketegangan di aliansi trans-Atlantis itu membayangi pembukaan sidang Majelis Umum PBB saat Presiden AS Joe Biden berupaya mengumpulkan dukungan dari sekutunya dalam menghadapi Tiongkok.
Biden, yang akan berpidato di Sidang Majelis Umum, Selasa (21/9), juga berusaha meningkatkan perlawanan tehadap pandemi covid-19 dan perubahan iklim, menjalin persatuan mengenai Afghanistan pascapenarikan pasukan AS dari negara itu.
Baca juga: AS akan Kembalikan Tablet Berusia 3.500 Tahun ke Irak
Namun, ketegangan dengan Prancis menjadi titik perhatian setelah Australia, pekan lalu, membatalkan kontrak senilai miliaran dolar untuk membeli kapal selam dari Prancis dan memberkan kontrak itu kepada AS.
Ketua Komisi Eropa Charles Michel mengatakan blok Eropa itu menuntut jawaban dan mengatakan para sekutu butuh transparansi dan rasa saling percaya.
"Yang terjadi jelas-jelas minimnya transparansi dan loyalitas," ujarnya.
Dengan Trump, lanjutnya, setidaknya jelas dari irama, substansi, dan bahasanya, bahwa Uni Eropa bukan sekutu pilihannya.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menuding AS berkhianat dan Australia licik. Dia menegaskan tidak akan bertemu Menlu AS Antony Blinken di PBB.
Le Drian kemudian meminta negara-negara Eropa untuk mempertimbangkan alinasi mereka sembari menggarisbawahi insiden kontrak kapal selam Australia itu menunjukkan sikap tidak terhormat yang seharusnya tidak terjadi di masa kini.
Le Drian klaim mendapat dukungan dari banyak negara Eropa. (AFP/OL-1)
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
DOSEN Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yance Arizona menjelaskan ada beberapa negara yang sudah menerapkan regulasi tentang masyarakat adat seperti di Filipina hingga Australia.
Nahdlatul Ulama dan Australia memiliki kemitraan jangka panjang dan sejarah kerja sama untuk mendukung pembangunan Indonesia di tingkat komunitas.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
Australia dan Indonesia memiliki hubungan perdagangan perikanan yang telah lama terjalin, didukung oleh tingkat komplementer yang kuat antara kedua negara.
Indonesia dan Australia secara resmi meluncurkan program Beasiswa Studi Singkat Australia Awards – ‘Memajukan Industri Olahraga Indonesia: Peluang dan Strategi untuk Pertumbuhan’.
Uni Eropa mendukung upaya Indonesia dalam mengembangkan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
dengan kesepakatan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), tidak ada lagi hambatan ekspor sawit Indonesia ke pasar Eropa
INDONESIA terus mendorong penguatan hubungan kerja sama yang inklusif dan saling menguntungkan dengan Uni Eropa. Penerapan kebijakan visa cascade schengen
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved