Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
LEBIH dari 1.000 demonstran ultranasionalis yang membawa bendera Israel membanjiri Kota Tua Jerusalem pada Selasa (15/6). Pawai ini merupakan ujian bagi pemerintah baru Israel di hari kedua jabatannya.
Ketegangan tinggi akibat pawai terjadi di tengah gencatan senjata selama sebulan terakhir antara Israel dan gerilyawan Gaza. Polisi telah mengerahkan lebih dari 2.000 bala bantuan, memblokade jalan-jalan di dekatnya, dan menggunakan peluru berujung busa dan granat kejut untuk membubarkan warga Palestina.
Polisi mengatakan terdapat 33 orang luka-luka. Sedangkan 17 orang ditangkap karena mengganggu ketertiban, termasuk melempar batu, mengibarkan bendera Palestina, dan menyerang polisi. Demonstran Palestina juga membakar ban dan melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel di dekat pos pemeriksaan di luar kota Betlehem dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Mulanya, aksi demonstrasi tersebut dijadwalkan pada awal Mei, tetapi dibatalkan dua kali di tengah penentangan polisi dan ancaman dari Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza. Demonstrasi berpusat di Kota Tua, yang menampung kompleks masjid Al-Aqsa tempat suci umat Islam, juga dikenal sebagai Temple Mount yang dipuja oleh orang Yahudi.
Sebagian besar pria religius muda bernyanyi, menari, dan mengibarkan bendera di pintu masuk Gerbang Damaskus ke Kota Tua. Beberapa orang bersuka ria meneriakkan, "Matilah orang Arab," sebelum yang lain menenangkan mereka.
Lorong-lorong Kota Tua yang biasanya ramai menjadi kosong karena pemilik toko, termasuk pemilik toko pakaian Palestina, Sameer Asmar, 63, menutup pintu mereka. "Kami bahkan takut untuk berjalan di Kota Tua," katanya kepada AFP. Ia ragu polisi dapat menjaganya tetap aman selama pawai.
Pawai itu dilakukan hanya dua hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu digulingkan dari 12 tahun berturut-turut berkuasa. Koalisi yang menggulingkannya terbagi secara ideologis untuk pertama kali dalam sejarah Israel oleh partai Arab. Beberapa demonstran juga terlihat membawa spanduk bertuliskan, "Bennett si pembohong." (OL-14)
PELAPOR khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, Michael Lynk mengatakan bahwa pemukiman Israel di Jerusalem timur dan Tepi Barat yang diduduki merupakan kejahatan perang.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sembilan orang terluka, termasuk tiga dirawat di rumah sakit dalam konfrontasi. Luka-luka itu akibat pemukulan, peluru karet, dan bom suara.
Ketika ditanyakan terkait AS menentang pawai tersebut atau tidak, Price menolak untuk memberikan respons secara langsung.
Pawai yang disebut March of the Flags akan berlangsung pada Kamis (10/6) dan dilanjutkan melalui daerah-daerah di Jerusalem timur.
Secara terpisah pada Rabu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan di Twitter bahwa Inggris telah menjanjikan bantuan darurat sebesar 3,2 juta pound atau US$4,5 juta.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
“Banyak korban masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan maupun tergeletak di jalan-jalan, karena tim penyelamat kesulitan menjangkau lokasi,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved