POLISI Israel pada Jumat (18/6) menangkap 10 warga Palestina selama bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa Jerusalem. Sembilan orang terluka ketika pengunjuk rasa melemparkan batu dan petugas menembakkan peluru karet, kata polisi dan petugas medis.
Seorang reporter AFP mengatakan sekitar 1.000 orang berkumpul di kompleks itu setelah salat mingguan meneriakkan, "Tuhan Maha Besar" dan beberapa mengibarkan bendera Palestina. Beberapa demonstran melemparkan batu ke arah polisi yang menggerebek lokasi tersebut, kata seorang wartawan AFP.
"Beberapa lusin pemuda mulai mengganggu ketertiban dan melemparkan batu ke arah polisi," kata polisi dalam pernyataan. Ia menambahkan bahwa 10 tersangka ditangkap.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sembilan orang terluka, termasuk tiga dirawat di rumah sakit dalam konfrontasi. Luka-luka itu akibat pemukulan, peluru karet, dan bom suara.
Konfrontasi itu terjadi setelah warga Palestina memprotes kaum nasionalis Yahudi yang berbaris melalui Jerusalem timur yang dicaplok Israel pada Selasa. Kaum Yahudi itu meneriakkan penghinaan terhadap Islam dan meneriakkan, "Matilah orang Arab." Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Konfrontasi polisi dengan jemaah Muslim pada awal Mei meningkat menjadi pertempuran paling berdarah dalam beberapa tahun, dengan konflik meletus antara Israel dan militan Palestina di Gaza. Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza mulai berlaku pada 21 Mei, mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan.
Kompleks Al-Aqsa terletak di Jerusalem timur yang dicaplok Israel pada 1967. Langkah itu tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Jumat ini menandai hari kedua protes Palestina. Sehari sebelumnya, polisi mengatakan mereka menangkap delapan orang yang berdemonstrasi di Gerbang Damaskus, pintu masuk ke Kota Tua Yerusalem, tempat pawai nasionalis Yahudi berkumpul.
Pada hari ini pula, orang-orang Palestina memprotes di dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki menentang perluasan permukiman Yahudi di tanah desa Beita. Bulan Sabit Merah mengatakan 47 orang terluka ketika pasukan keamanan menembakkan tabung gas air mata dan peluru karet. (OL-14)