Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Akibat Krisis Gaza, Pengungsi Palestina Ingin Kembali Pulang

Nur Aivanni
26/5/2021 20:24
Akibat Krisis Gaza, Pengungsi Palestina Ingin Kembali Pulang
Mira Krayem.(AFP/Anwar Amro.)

SELAMA pengeboman Israel atas Jalur Gaza, ratusan warga Palestina dan Libanon berbaris dalam demonstrasi di Beirut. Mereka menggemakan dukungan untuk Gaza sebagaimana yang ada pula di negara-negara seluruh dunia.

Bintang pop Inggris Dua Lipa dan model keturunan Palestina Bella dan Gigi Hadid mem-posting pesan dukungan untuk hak-hak Palestina. Pada gilirannya, hal itu mendorong pesan solidaritas dari mereka yang mendukung hak Israel untuk membela diri.

Itu telah memberikan dorongan kepada para pengungsi Palestina untuk terus melakukan perjuangan mereka. "Ini melelahkan, tapi melelahkan dengan cara yang indah," kata pengungsi Palestina di Libanon, Mira Krayem, dengan bendera Palestina tergambar di jaket hitamnya.

"Itu membuat Anda merasa hidup dan dekat dengan Palestina."

Energi Krayem merupakan simbol dari generasi yang lahir lama setelah peristiwa Nakba atau malapetaka. Ketika itu, lebih dari 700.000 orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka oleh perang pada 1948 yang mengarah pada pembentukan negara Israel.

Hampir tiga perempat abad kemudian, jumlah mereka telah berkembang menjadi jutaan yang tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar tinggal di sekitar negara regional seperti Yordania, Libanon, dan Suriah yang berbatasan dengan Israel. Mereka sering terpinggirkan di negara-negara tersebut.

Israel menolak hak mereka untuk kembali. Kesepakatan normalisasi baru-baru ini antara Israel dan negara-negara Arab tampak seperti paku lain di peti mati perjuangan Palestina.

Namun tragedi krisis baru-baru ini telah menyatukan orang. "Semua orang di kamp mencari cara untuk membantu dan diskusi tentang Palestina tidak berhenti," kata Krayem. Ia bekerja sebagai sukarelawan yang mengajar anak-anak tentang sejarah dan budaya Palestina.

 

"Semua orang, yang sangat terganggu dengan krisis ekonomi atau pandemi virus korona di Libanon, mereka semua mulai berbicara tentang kembali lagi," tambahnya.

"Kamu bisa mendengar orang mengatakan hal-hal seperti, 'Besok, saat kita kembali'." (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya