Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PASUKAN Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5) pagi. Mereka menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan bom suara ke jemaah Palestina.
Kekerasan terbaru terjadi ketika Jerusalem Timur yang diduduki bersiap untuk menggelar pawai nasionalis Yahudi yang direncanakan melalui kota pada Senin malam. Pawai Bendera Hari Jerusalem tahunan menandai hari Jerusalem Timur diduduki pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi oleh Israel, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh mayoritas komunitas internasional.
Biasanya aktivis muda Zionis berjalan melalui daerah Palestina di Kota Tua dan lingkungan Jerusalem Timur dalam provokasi.
Ibrahim (17) berada di dalam Masjid Al-Aqsa sedang salat ketika pasukan Israel tiba-tiba menyerbu kompleks tersebut pada pukul 8 pagi waktu setempat.
"Polisi Israel bergegas melalui semua gerbang Al Aqsa, mungkin 1.000 di antaranya, dan mereka mulai menembakkan peluru karet dan gas air mata," katanya.
“Seorang polisi melemparkan granat setrum ke dalam masjid dan karpet terbakar. Saya nyaris lolos," imbuhnya.
Ibrahim mengatakan dia pergi mencari perlindungan di klinik, tetapi polisi Israel memaksa masuk.
Baca juga : Sekjen PBB Minta Israel Menahan Diri di Jerusalem Timur
"Mereka menyemprotkan gas merica dan melemparkan granat setrum, meskipun ada orang dirawat di sana," katanya.
“Orang-orang di lantai tercekik,” imbuhnya.
“Ada banyak yang terluka di dalam. Akhirnya, polisi mengeluarkan kami dari Bab al-Asbat (Gerbang Singa), mendorong kami dengan setiap langkah yang kami ambil,” lanjutnya.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, setidaknya 305 orang terluka selama serangan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa dan daerah sekitarnya di Kota Tua Jerusalem Timur yang diduduki.
Sekitar 228 telah dipindahkan ke tiga rumah sakit di Jerusalem Timur dan tujuh dalam kondisi kritis.
Menurut radio tentara Israel, 21 pasukan Israel terluka. Gerbang kompleks Masjid Al Aqsa dibuka kembali Pasukan Israel mundur dari kompleks Masjid Al Aqsa, memungkinkan warga Palestina yang terjebak di dalam untuk pergi.
Namun yang lainnya, memilih untuk tetap tinggal dan telah memulai proses pembersihan Masjid al-Qibli sebagai persiapan untuk salat siang.
Sementara itu, Mufti Muhammad Hussein dari Jerusalem mengatakan bahwa adalah kewajiban Islam untuk menjaga Masjid Al Aqsa.
"Yang terjadi adalah kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap hak untuk beribadah," katanya.
"Ini adalah kejahatan terhadap orang-orang Jerusalem tetapi tindakan mereka akan gagal,” ujarnya. (Aljazeera/OL-2)
MILITER Israel pada Selasa (26/8) waktu setempat mengakui serangan udara yang menewaskan lima jurnalis di sebuah rumah sakit di Gaza Selatan
Ketika Israel membunuh Anas Al-Sharif, bersama seluruh kru Al-Jazeera di Kota Gaza pada 10 Agustus, Reuters memilih untuk memublikasikan klaim Israel yang sepenuhnya tidak berdasar.
PEMBUNUHAN enam jurnalis Palestina oleh militer Israel, termasuk seorang juru kamera Al Jazeera, di Gaza memicu kecaman global.
IDF mengaku melakukan serangan ganda ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 20 orang, Senin (25/8).
DANA kekayaan negara terbesar di dunia dari Norwegia menjual saham Caterpillar terkait terhadap hukum humaniter internasional dengan menghancurkan properti Palestina.
PARA rohaniwan dan biarawati dari gereja-gereja Ortodoks Yunani dan Katolik di Kota Gaza, Palestina, menolak evakuasi demi merawat mereka yang tidak dapat meninggalkan kota.
MILITER Israel pada Selasa (26/8) waktu setempat mengakui serangan udara yang menewaskan lima jurnalis di sebuah rumah sakit di Gaza Selatan
ISRAEL menuai gelombang kecaman internasional setelah serangan udara menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, pada Senin (25/8) waktu setempat.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan di Tel Aviv pada Selasa (26/8) waktu setempat.
SEBUAH serangan udara Israel menewaskan sedikitnya tiga tentara Suriah di dekat ibu kota Damaskus pada Selasa (26/8) waktu setempat.
Ketika Israel membunuh Anas Al-Sharif, bersama seluruh kru Al-Jazeera di Kota Gaza pada 10 Agustus, Reuters memilih untuk memublikasikan klaim Israel yang sepenuhnya tidak berdasar.
PEMBUNUHAN enam jurnalis Palestina oleh militer Israel, termasuk seorang juru kamera Al Jazeera, di Gaza memicu kecaman global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved